Aku Harus Bisa
#tantangangurusiana# tantangan hari ke 2
Aku Harus Bisa
Penentuan jurusan pada kurukulum 1975 berdasarkan hasil belajar atau nilai rapor yang diperoleh selama proses belajar di semester 1. Kalau ingin duduk di jurusan IPA maka nilai mata pelajaran matematika, fisika, kimia, dan biologi tidak boleh di bawah angka 6. Sebab nilai paling rendah yang ditetapkan pada saat itu adalah 6, kalau pada kurikulum 2013 KKM mata pelajarannya 6. Kalau kita mendapat nilai kurang dari 6 akan ditulis dengan tinta merah dalam rapor kita. Kalau banyak angka merahnya, sesampai di rumah akan dicemoohkan dengan kata "masak lado mah".
Sedari kecil aku bercita-cita jadi guru matematika. Aku sangat menyukai pelajaran matematika. Mungkin karena mata pelajaran ini tidak membutuhkan hafalan yang banyak seperti pelajaran IPS. Yang penting kita paham konsepnya maka kita akan bisa menyelesaikan persoalan yang diberikan.
Sampai duduk di SMP cita- citaku untuk menjadi seorang guru matematika belum berubah. Aku selalu bersemangat mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru. Waktu dulu guru memberikan latihan tidak tanggung-tanggung. Setelah selesai satu materi maka kita akan dijejal dengan memberikan latihan yang diambil dari buku paket. Dengan ringannya guru akan menyebutkan kerjakan latihan 3a dan 3b halaman sekian, yang apabila dijumlakan semuanya ada sekitar 50 buah soal.
Pada saat itu tak satupun kami mengeluh dengan begitu banyaknya PR yang harus kami kerjakan. Untuk mengerjakan PR kami harus menyediakan 2 buah buku kwarto isi 100. Satu buku bergaris biasa untuk mengerjakan latihan aljabar dan satu buku petak untuk mengerjakan latihan geometri.
Dengan begitu banyaknya PR yang harus dikerjakan tak satupun dari kami yang mengeluh. Beda dengan anak-anak sekarang. Baru dikasih 5 soal untuk dikerjakan di rumah, serempak mereka akan berkata"nde...banyaknyo lai buk".
Beda zaman beda pula karakternya. Dulu kami tidak disibukkan oleh kemajuan teknologi seperti sekarang. Waktu itu yang ada hanya televisi, dan itupun oleh orang tua dibatasi waktu menontonnya. Hanya malam minggu dan minggu siang kami boleh nonton TV. Selain itu TV di rumah kami tidak pernah menyala.
Setelah aku duduk di SMA, jadi guru matematika tetap keinginanku. Berarti di semester 2 aku harus duduk di jurusan IPA. Pada saat terima rapor ternyata aku hanya memperoleh nilai 5 untuk mata pelajaran kimia. Aku sangat terpukul. Kalau seperti ini aku tidak akan bisa duduk di jurusan IPA. Dan tidak bisa jadi guru matematika.
Kuakui sebelumnya aku memang tidak pernah paham dengan mata pelajaran yang satu ini. Aku diajar oleh seorang guru yang tidak pernah berdiri pada saat mengajar. Beliau hanya duduk dari awal masuk kelas sampai keluar kelas. Untuk menulispun beliau hanya sambil duduk. Sehingga papan tulis yang dicoret hanyalah sudut papan tulis dekat beliau duduk. Ternyata cara mengajar gurupun mempengaruhi hasil belajar kita.
Setelah melihat hasil rapor mid semester yang saat itu dikenal dengan istilah rapor bayangan. Aku bertekad untuk belajar sendiri. Kucatat semua judul dan pengarang buku kimia yang beliau pakai, ada kimia karangan Margono, buku 444 Soal karangan Tjoa. Semua catatan aku berikan pada pamanku minta dibelikan karena di kotaku tidak ada toko buku yang menjualnya. Buku itu hanya ada di Padang dan Bukittinggi, kebetulan beliau kerja di PUSIDO Bukittinggi.
Setelah mendapatkan semua buku yang kuinginkan. Aku baca dan pelajari sendiri. Kucoba memahami isi buku dan menguji pemahamanku dengan mengerjakan soal-soal yang ada pada kedua buku tersebut.
Alhamdulillah pada ujian akhir semester dan pada penerimaan rapor semester 1 aku memperoleh nilai tertinggi. Dengan tidak adanya nilai kurang dari 6, aku bisa duduk di jurusan IPA pada semester 2. Mulai saat itu cita-citaku berubah haluan "jadi guru kimia". Aku merasa ini adalah tantangan. "Kalau kita mau berusaha, kita akan bisa".
Semoga tulisan ini bisa memotivasi. Sesuatu yang sulit akan bisa jadi mudah kalau kita mau berusaha. "Man jadda wajjada".
#menungguantriandirsud#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar