Baru Dua Hari, Terasing di Rumah Sendiri
Baru Dua Hari, Terasing di Rumah Sendiri
Sudah satu bulan Si Bungsu mengikuti kuliah daring. Sejak pemerintah menghimbau untuk belajar dari rumah, bekerja dari rumah, maka semua dilakukan dari rumah. Bukan tidak melakukan kegiatan, tapi semua kegiatan dilakukan dari rumah.
Dengan makin meningkatnya orang yang hasil testnya positif terkena virus covid-19 maka kecemasan orang tua semakin bertambah. Apalagi orang tua yang anaknya menuntut ilmu di rantau orang. Tingkat kecemasan makin tinggi, sebab takutnya anaknya tidak disiplin. Tidak mau tinggal diam di rumah, takut anaknya keluyuran karena tidak ada yang mengawasi.
Karena rasa cemas itu, maka orang tua mahasiswa memohon pada pihak perguruan tinggi untuk mengizinkan anaknya untuk pulang ke daerah masing-masing.
Pihak kampus lebih menyarankan mahasiswa untuk tidak melakukan perjalanan ke luar daerah, apalagi kalau mereka pulang je daerah zona merah. Pihak kampus kuatir kalau mahasiswanya terpapar di perjalanan, dan menularkan pada keluarga di rumah.
Karena desakan orang tua akhirnya pihak kampus nengizinkan mahasiswa untuk pulang ke tempat orang tua masing-masing. Sesampai di rumah mahasiswa harus mengisolasi diri secara mandiri.
Akhirnya satu persatu mahasiswa meninggalkan kota Padang. Si bungsuku hanya tinggal berdua dengan temannya yang juga akan pulang kampung pada keesokan harinya. Kamipun sepakat untuk menjemputnya ke Padang. Karena kami takut dia terpapar di kendaraan umum.
Pada hari Kamis sekitar jam 10.00 pagi kami berangkat ke Padang. Di perbatasan Solok-Padang kendaraan kami dihentikan untuk pemeriksaan. Kami diminta untuk keluar mobil kemudian dilakukan pengukuran suhu tubuh dan diminta untuk mencuci tangan. Kami pun dijejali pertanyaan dati mana, mau kenana, urusan apa? Sementara kami diperiksa kendaraan kami disiram dengan desinfektan. Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju tempat kos si bungsu.
Sampai di tempat kos waktu kami sholat, makan dan pulang kembali ke Solok. Kami berharap semoga waktu kembali ke Solok tidak ada lagi pemeriksaan karena anak kami ada kuliah online pada pukul 15.00 sore itu.
Alhamdulillah lima menit sebelum pukul tiga sore kami sudah sampai di rumah. Si bungsu bisa mengikuti kuliah sampai akhir di kamarnya. Sebelumnya kami memang sudah menyiapkan kamar khusus untuk si bungsu selama dia menjalani isolasi mandiri.
Baru dua hari isolasi berjalan, si bungsuku berkurung diri di kamar. Semua kegiatan dikakukan dalam kamar. Kalau disuruh keluar kamar dia bilang sedang isolasi, tak boleh berinteraksi, tunggu 14 hari. Ternyata seperti ini isolasi, terasing di rumah sendiri. Ini baru dua hari, masih 12 hari lagi. Duuuuh....lamanya. Tapi tak apa demi kebaikan kita semua.
Semangat....
Bersama melawan covid-19
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus itu bu. Mau mengisolasi diri. Smg sll sehat ya bu
Aamiin. Mksh ibu. Smg Ibu dan kelg jg selalu sehat. Aamiin
Covid19 kita diingatkan untuk bersih diri. Dan koreksi krrja kita selama ini. Salam
Benar Pak, introspeksi diri. Salam kembali. Terimakasih kunjungannya Pak.
Tingkat kepatuhan yang luar biasa...bunda belajar jadi bunda yang melepas anak-anak kelak menuju dunia dewasa...aalam sayang bunda dari Bondowoso..
Salam kembali ibu. Semoga Ibu sekeluarga selalu sehat.