Fitrisia Dairoza

Mama adalah orang tua terbaik dan guru favoritku. Semoga aku bisa seperti mama. Terbaik buat anak -anak dan peserta didikku. Panggilanku Roza. Lahi...

Selengkapnya
Navigasi Web

Joki

Joki

Penampilan dan bawaan seseorang memang sangat mempengaruhi penilaian orang terhadap kemampuan yang dimilikinya. Seseorang yang berpenampilan cuek baik dari cara berpakaian atau pun cara bicara akan dianggap orang tidak punya isi atau kemampuan apa-apa. Halo ini terjadi pada Pak Fulan.

Pak Fulan adalah seorang pengawas sekolah di sebuah kota kecil. Orangnya tidak mengutamakan penampilan fisik. Kalau bicara suka bergurau dan berolok-olok. Hanya satu kalimat yang bernada serius, setelah itu bicaranya jadi ngeyel. Ada saja yang akan dijadikan bahan olok-olok. Karena kebiasaannya ini maka teman-teman beliau sering menganggap remeh kemampuannya, bahkan beliau yang dijadikan bahan olok-olok. Terkadang isteri Pak Fulan merasa risih mendengarkan ketika suaminya diperolok-olokan temannya.

Beberapa waktu yang lalu Pak Fulan mengikuti test kompetensi untuk menjadi tim penilai. Sebulan sebelum pelaksanaan test semua calon peserta test diberikan bahan berupa e-modul. Setelah satu Minggu menerima e-modul dan memprintnya, Pak Fulan masih terlihat santai. Belum terlihat beliau membaca bahan tersebut. Tapi Pak Fulan kelihatan selalu memegang gadget sampai malam. Isteri dan anak-anaknya mengira beliau nonton YouTube, karena memang hobbynya begitu.

Waktu test pun datang. Test dilakukan secara online, laptop digunakan untuk pelaksanaan test dan hp sebagai cctv-nya. Mungkin ini dilakukan supaya tidak terjadi kecurangan. Setelah keluar hasil test ternyata ada satu kompetensi yang tidak mencapai KKM sehingga Pak Fulan harus ujian ulang. Teman-teman Pak Fulan pun mengalami hal yang sama, ada yang mengulang satu atau dua kompetensi. Alhamdulillah, hasil ujian ulang hanya Pak Fulan yang dinyatakan lulus.

"Siapa joki Pak Fulan?" Salah seorang teman yang ikut test bertanya pada Pak Fulan.

"Yang di atas, Allah SWT", jawab Pak Fulan santai.

Sampai di rumah, Pak Fulan menceritakan kejadian ini pada keluarganya. Spontan isterinya berkata,"makanya kalau bicara serius, jangan suka berolok-olok, jadinya orang tidak yakin dengan kemampuan kita".

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siip. Keren. Alhamdulillah bisa kembali eksis ya bunda

30 Sep
Balas

Syukurlah... selamat.. terima kasih sudah berbagi cerita bermanfaat. Salam bahagia.

17 Nov
Balas

Terima kasih Bu.

27 Oct
Balas



search

New Post