Kecewa
Kecewa
Ingin ke puncak tertinggi
Kau hanya diam berdiri
Berharap sebuah heli
Kan membawa kau terbang tinggi
Ingin duduk di pucuk kelapa
Kau duduk manis di pangkalnya
Berharap uluran tali
Menarikmu ke tempat yang hau ingini
Ingin ke seberang tepian
Tangan tsk kau gerakkan
Dayung tak kau kayuhkan
Kau biarkan sampan hanyut ke hilir
Nak....
Buka hati, mata dan telinga
Bermalasan tidak lagi zamannya
Pandemi memang masih ada
Bukan alasan tuk berdiam diri saja
Jangan tanamkan istilah
Selama pandemi semua mudah
Tak sekolah kan tetap naik kelas
Hingga kau bertambah malas
Kami sedih dan kecewa
Pandemi nembuatmu berubah
Kemalasan semakin mewabah
Wabah itu sendiri sekarang sudah mulai musnahðŸ˜ðŸ˜
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Terimakasih apresiasinya Pak. Salam literasi
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Terimakasih apresiasinya Pak. Salam literasi
Keren puisinya
Terimakasih Bucan. Salam literasi