Fitrisia Dairoza

Mama adalah orang tua terbaik dan guru favoritku. Semoga aku bisa seperti mama. Terbaik buat anak -anak dan peserta didikku. Panggilanku Roza. Lahi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kejutan Manis di Pagi Hari

Kejutan Manis di Pagi Hari

#Tantangan gurusiana#

Tantangan hari ke 18

Kejutan Manis di Pagi Hari

Pagi ini cuaca mendung dan sedikit gerimis. Seperti biasa setelah mengikuti kegiatan kultum, guru yang mengajar pada jam pertama melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Akupun segera melangkahkan kaki ke dalam kelas untuk menunaikan kewajiban mencerdaskan anak bangsa.

Tak terasa dua jam pelajaran telah berlalu. Waktu istirahat pun telah tiba. Ku langkahkan kakiku keluar kelas menuju ke kantor majelis guru. Seperti biasa, pada jam istirahat kami gunakan untuk makan bersama. Sebab kami kaum ibu tidak sempat untuk sarapan di rumah. Kami hanya sempat menyiapkan sarapan buat suami dan anak tercinta. Jadi sarapannya dibungkus dan dibawa ke sekolah dan disantap bersama teman-teman guru lainnya.

Sambil makan saya sempatkan untuk melihat pesan yang masuk melalui whatsap atau massenger di hp. Mungkin ini kebiasaan yang kurang baik dan tidak pantas ditiru.

Pertama kali kubuka whatsap group keluarga, siapa tahu ada pesan penting. Ternyata ada beberapa pesan dari anak-anakku. Si bungsu yang menanyakan kakaknya yang nomor dua apakah jadi menginap di tempat kosnya. Ada juga pesan dari anak sulungku, si uni yang request pada adiknya untuk membawakan durian. Kebetulan di daerah tempat anakku bekerja lagi musim durian.

Memang pada hari Sabtu ini anakku yang nomor dua, si kakak akan pulang ke Solok bersama suaminya. Tetapi mereka menginap dulu di Padang di tempat kos adiknya. Sebab kalau langsung ke Solok, takutnya kemalaman sampai di Solok. Jadi pada hari Sabtu pagi baru berangkat ke Solok.

Setelah membaca whatsap group keluarga, saya buka whatsap group sekolah, manatahu ada informasi penting buat guru-guru.

Sekolah kami memang membuat beberapa group whatsap untuk menyampaikan informasi. Ada group tendik dan pendidikan, ada group walas, pembina pramuka, pembina OSIS, bahkan ada group penggiat bunga bagi yang memiliki hobbi bertanam bunga.

Semua informasi disampaikan melalui whatsap. Sebenarnya bagus sehingga informasi sampai dengan cepat ke seluruh warga sekolah. Tapi ada juga kelemahannya, bagi yang kehabisan paket malanglah nasibnya ketinggalan informasi. Termasuk saya yang sering kehabisan paket. He..he..bikin malu saja.

Dengan lincah jemariku menari di atas kaca layar ponselku, untuk melihat pesan-pesan yang masuk. Mataku terpana pada satu nomor yang tidak diketahui. Sebagian tulisannya yang dapat ku baca " Alhdulillah buk....".

Dengan rasa penasaran aku buka pesan dari whatsap tersebut. "Alhamdulillah buk, dapat medali perunggu lomba penelitian kimia tingkat Internasional di Bangkok". Tulisan ini disertai dengan sebuah foto seorang pemuda sambil memegang sebuah piagam dan sebuah medali.

Aku zoom foto itu untuk melihat siapa pemuda tersebut. Maklumlah mata yang sudah lama dipakai ini sudah tidak bisa melihat dengan jelas, apalagi tanpa menggunakan kacamata.Ternyata dia adalah siswaku yang telah menamatkan SMA tiga tahun yang lalu.

Pikiranku melayang ke beberapa tahun silam, tepatnya tahun 2016. Aku ditunjuk menjadi pembimbing untuk mempersiapkan siswa untuk mengikuti OSN Kimia tingkat kota.

Ada beberapa orang siswa yang mengikuti pelatihan saat itu. Dua diantaranya sangat menonjol keaktifan dan kegigihannya dalam menggali ilmu. Mereka adalah Riski Ade Putra dan Amelinda Rama.

Setiap hari di luar jam pelajaran, baik pada waktu istirahat maupun pada saat jam pelajaran sudah usai mereka berdua selalu menemuiku. Ada saja soal-soal yang mereka bawa untuk ditanyakan cara menelesaikannya. Melihat kesungguhan dan kegigihan mereka akhirnya aku berikan semua stok buku kimia yang aku punya, termasuk buku perguruan tinggi.

Akhirnya mereka berdua lolos untuk seleksi di tingkat propinsi. Tetapi mereka belum beruntung untuk maju ke tingkat nasional. Mungkin pembinaan ibu gurunya ini belum maksimal.

Setelah menyelesaikan SMA mereka berdua lulus SBMPTN di jurusan yang sama,yaitu Kimia. Elin begitu panggilan akrab Amelinda Rama lulus di Unand, sedangkan Riski diterima di Undip.

Semenjak mereka duduk di bangku perkuliahan, mereka sering menelponku. Terutama Riski, setiap akan mengikuti ujian selalu minta restu, mohon dido'akan agar dimudahkan dalam menjawab soal-soal yang diberikan.

Tapi kali ini dia tidak memberi kabar sebelum keberangkatannya ke Bangkok untuk mengikuti kompetisi ini. Mungkin karena kesibukannya atau ingin memberikan kejutan pada gurunya. Tak terasa mataku basah. Ada buliran panas mengalir di pipi yang sudah mulai keriput ini, rasa haru, rasa bangga bersatu padu. Memang seperti kata pepatah"usaha tidak pernah mengkhianati hasil".

Selamat Riski.....

Semoga kau tetap mengukir kesuksesan untuk ke depannya. Keberhasilanmu adalah kebanggaan kami, guru-gurumu.

Tetaplah santun pada orangtua dan gurumu. Jagalah selalu kewajibanmu pada Sang Pecipta, jangan sampai lalai apalagi sampai meninggalkan sholat.

Sekali lagi selamat nak. Kau telah menjadi kebanggaan orangtua dan gurumu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren

08 Feb
Balas

Terima kadih sudah mampir Bu.

08 Feb

mantap bunda...

08 Feb
Balas

Terimakasih Bu.

08 Feb

Sama sama bunda...

08 Feb



search

New Post