Pengalaman Pertama
Pengalaman Pertama
#Tantangan gurusiana#
Tantangan hari ke 8
Tanpa terasa jadwal keberangkatan para pemenang guru berprestasi pun tiba. Juara 1 dan juara 2 untuk setiap tingkatan sekolah dapat reward studi banding ke Malang. Mulai dari guru SD, SMP, dan SLTA, termasuk kepala sekolah berprestasi mendapat kesempatan mengikuti studi banding ini.
Zora adalah salah satu di antara peserta studi banding ini. Karena tak pernah melakukan perjalanan jarak jauh dan tak pernah pergi ke suatu tempat dalam jangka waktu yang lama. Juga karena belum merasa dibutuhkan, mengingat kondisi keuangannya, Zora tidak memiliki tempat pakaian yang agak besar. Selama ini ia membelanjakan uangnya sesuai kebutuhan. Apa yang paling dibutuhkan itulah yang diutamakan terlebih dahulu. Jadi untuk kebetangkatannya dalam mengikuti studi banding, terpaksa ia meminjam koper salah satu keluarganya.
Zora menyusun pakaiannya ke dalam koper. Ia juga membawa sedikit uang untuk membeli oleh-oleh buat keluarganya. Terutama untuk saudaranya yang telah meminjamkan koper pakaian. Zora memasukkan uang tersebut ke dalam koper dan disembunyikan diantara lipatan baju.
Kalau teringat ini ia akan tertawa sendiri dengan keluguan dan kebodohannya.Namanya juga pemula. Yang tak pernah melakukan perjalanan jauh. Selama ini daerah yang dikunjungi hanya Padang dan Bukittinggi, yang terjauh baru kota Payakumbuh karena "bakonya" orang Payakumbuh.
Zora juga membawa sebuah tas tentengan yang berisi mukena, makanan ringan, dan dompet yang berisi sedikit uang. Ia takut kecopetan di jalan makanya sebagian uangnya disimpan dalam koper pakaian.
Setelah persiapan untuk kebetangkatan besok selesai ia langsung tidur. Takut kalau bangunnya kesiangan, sebab besok pagi-pagi sudah harus berkumpul di depan Kantor Dinas Pendidikan Kota.
Keesokkan harinya dengan dengan menggunakan sepeda motor ia diantar junjungan ke Kantor Dinad Pendidikan. Memang kendaraan satu-satunya yang dimiliki adalah motor, itu pun belum lunas. Sebab motor itu dibeli dengan cara meminjam ke bank. Alhamdulillah, walaupun ngutang sudah punya motor, selama ini hanya minjam punya saudara. Semua patut disyukuri. Zora hanya bisa menjadi penumpang yang baik, karena tidak bisa bawa motor. Bisanya hanya mengayuh sepeda.
Semua peserta studi banding sudah berkumpul rombongan berangkat menggunakan jasa biro perjalanan. Sampai di bandara kami tidak perlu repot-repot cek in karena semua sudah beres oleh pendamping kami, biro perjalanan. Kami tinggal duduk manis di ruang tunggu sambil menunggu jadwal kebetangkatan.
Ketika terdengar panggilan dari pengeras suara untuk menaiki pesawat, maka kami pun bergegas ke luar ruang tunggu. Karena takut salah jalan atau salah naik pesawat maka Zora memegang tangan temannya. Mungkin ingat film Home Alone yang terpisah sendiri dari keluarga karena salah naik pesawat.
Di dalam pesawat Zora memperhatikan betul instruksi pramugari. Dengan serius ia perhatikan cara memasang sabuk. Tapi ia tetap tidak pandai memasangnya. Dengan bantuan teman yang duduk di sebelanya sabuk itupun akhirnya terpadang juga.
Perasaan ingin tahu dan juga takut bercampur jadi satu. Maklum inilah kali pertama is naik pesawat. Kebetulan ia duduk dekat jendela sehingga dapat memandang dengan bebas ke luar jendela. Kadang-kadang muncul perasaan ngeri jika membayangkan kalau pesawat tiba-tiba jatuh.
Perjalanan ke Malang ternyata tidak langsung Padang-Malang. Rombongan transit dulu di Jakarta, dari Jakarta baru ke Surabaya. Dengan bus baru menuju Malang.
Selama menunggu jadwal transit tidak terasa perut Zora sudah menyanyikan lagu keroncong. Memang sudah jadwalnya diisi karena pagi-pagi sudah berangkat jadi belum sempat sarapan. Untung mamanya membekali dengan beberapa bungkus nasi. Zora dan teman-temannya pun makan.
Jadwal keberangkatan ke Surabaya pun tiba. Karena sudah punya pengalaman terbang dari Padang -Jakarta kecanggungan Zora sudah mulai berkurang. Ia sudah bisa oadang sabuk sendiri. Perasaan deg degan pun berkurang, tidak secemas terbang pertama. Alhamdulillah selama penerbangan cuaca bagus sehingga terasa pesawat terbang dengan mulus.
Sore harinya sampailah kami di Surabaya. Setelah turun pesawat kami langsung disuruh ke tempat parkir karena bus yang akan membawa kami ke Malang sudah menunggu. Masalah koper itu tanggung jawab kami kata pemandu perjalanan kami.
Ketika pemandu perjalanan memasukkan koper ke dalam bus Zora memperhatikan dengan seksama. Ia takut kalau kopernya ketinggalan. Benar saja, setelah semua koper dimasukkan ke dalam bus, kopernya tidak kelihatan
Zora melapor pada pemandu perjalanan bahwa kopernya tidak ada. Dengan super yakin pemandu mengatakan semuanya sudah lengkap. Zora tetap mengatakan bahwa kopernya belum kelihatan.
Karena pemandu bersikukuh mengatakan bahwa semua koper sidah lengkap. Akhirnya Zora naik ke atas bus dan berangkat menuju malang. Sampai di Malang hari telah malam, rombongan langsung menuju hotel. Semua barang yang ads dalam bus diturunkan. Satu persatu anggota rombongan mengambil kopernya masing-masing. Semua koper sudah diturunkan dan sudah berpindah ke tangan masing-masing pemiliknya. Ternyata koper Zora tidak ada.
Zora kembali melaporkan bahwa koper pakaiannya tidak ada. Terpaksa pemandu perjalanan kembali ke Surabaya malam itu. Dan Zora pun terpaksa tidak berganti pakaian. Dengan pakaian yang melekat di badan dari pagi Zora pun tertidur karena kelelahan. Untung saja perlengkapan sholatnya ada dalam tas tentengannya.
Keesokan harinya barulah koper yang berisi pakaian ganti, uang dan obat-obatan sampai di hotel tempat rombongan menginap. Lega rasanya hati Zora.
Itulah pengalaman pertama Zora naik pesawat terbang. Berita ketinggalan koper ternyata sudah menyebar di kalangan guru di kotanya apalagi di sekolahnya. Sehingga ketika sampai di sekolah teman-teman melontarkan pertanyaan "Baa kok sampai tingga koper?" Dengan berseloroh Zora menjawab:"Ketahuan baso sakali ko bajalan jauah". Itulah pengalaman yang takkan pernah terlupakan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Salam kenal bu Ima Yuliana
Wah pasti senang sekali ibuk dpat jlan2 gratis karna prestasi .semoga bisa menginspirasi guru yg lain
Smg dpt menular pada mitra. Aamiin
Pengalaman yang manis, walaupun sedikit tegang, tapi akhirnya barang ibuk dapat diperoleh lagi, pastilah sangat lega..sukses selalu bu, salam litetasi...
Salam literasi kembali.