Fitrisia Dairoza

Mama adalah orang tua terbaik dan guru favoritku. Semoga aku bisa seperti mama. Terbaik buat anak -anak dan peserta didikku. Panggilanku Roza. Lahi...

Selengkapnya
Navigasi Web

Rasa Itu Datang Jua

#Tantangan gurusiana#

Tantangan hari ke 21

Rasa Itu Datang Jua

Dengan langkah gontai Nurseha melangkah keluar kelas. Terlihat wajahnya muram. Sambil menunduk ia melangkah menuju ke ruang majelis guru. Ada apa dengan Nurseha?

Aku tahu persis siapa Nurseha. Ia selalu bersemangat, baik sebelum masuk kelas maupun keluar kelas setelah menunaikan kewajibannya. Sudah tigapuluh dua tahun kami bersama menjalankan tugas yang diembankan pada kami, mencerdaskan anak bangsa. Suatu kali aku bertanya pada Nurseha apakah pernah muncul rasa bosan dalam dirinya? Dengan cepat ia menjawab "tidak".

Nurseha pernah bercerita padaku bahwa menjadi guru adalah cita-citanya dari kecil. Mungkin hal ini disebabkan sebagian besar keluarganya berprofesi menjadi guru. Ia adalah turunan ke empat yang menjadi guru. Mulai dari kakek ibunya, kakeknya, ibunya, dan ia sendiri. "Jadi guru adalah panggilan jiwaku, darah guru mengalir dalam setiap nadiku", begitu ucapannya kepadaku. "Aku jadi guru bukan karena tidak diterima di perguruan tinggi lain, IKIP adalah satu-satunya pilihanku", begitu timpalnya.

Tapi kali ini aku melihat sesuatu yang di luar kebiasaannya. Mendung kelabu menyelimuti wajahnya. Sepertinya aku melihat wajah Nurseha pada saat kehilangan ibunya untuk selamanya. Wajah yang selalu berselimut duka. Setahun lebih ia bermuram durja. Ia begitu sulit untuk menerima kenyataan kalau ibunya telah tiada. Sehingga tak jarang kulihat ia meneteskan air mata bila teringat ibunya. Apalagi kalau sedang menceritakan kebaikan- kebaikan ibunya.

Nurseha memang sangat sayang dengan ibunya. Begitupun ibunya sangat menyayangi Nurseha. Mereka begitu dekat, jadi wajar saja Nurseha begitu kehilangan. Ibu adalah segalanya bagi Nurseha, orang tua, guru, penasehat terutama sekali motivator hidupnya.

Dari kejauhan kulihat Nurseha duduk sambil merenung. Satu persatu bulir bening jatuh di pipinya yang mulai keriput. Kelihatannya ia begitu sedih. Apakah ia sedang teringat ibunya? Atau ada masalah lain?

Tak sabar rasanya ingin mengetahui jawaban dari tanda tanya besar yang ada dalam hati ini. Aku berjalan mendekati tempat duduk Nurseha dan duduk di sampingnya. Dengan hati-hati aku bertanya padanya"kenapa sedih Seha"? Tak kusangka air matanya semakin deras mengalir membasahi pipinya. Kubiarkan Nurseha melepaskan rasa yang menyesak di dadanya. Setelah hatinya mulai tenang ia mulai bercerita.

Ternyata mendung yang menyelimuti wajahnya bukan karena teringat pada ibunya. Ia sedih melihat tingkah polah murid-muridnya. Sebagian besar dari mereka tidak ada keinginan belajar. Mereka maunya santai, tugas yang diberikan tidak mereka kerjakan. Hal ini sudah berulangkali terjadi. Walaupun sudah dinasehati, namun sikap mereka tidak menampakkan perubahan. "Sudah bermacam cara aku coba untuk menarik minat mereka, tapi tak ada perubahan". Begitu kata Nurseha padaku.

"Anak sekarang memang seperti itu", kataku menghibur Nurseha. "Mungkin pengaruh gadget begitu besarnya, sehingga waktu mereka tersita, jadi tidak ada lagi waktu mereka untuk belajar," lanjutku. Apalagi kalau sudah bermain game, mereka jadi tak ingat waktu. "Jadi jangan terlalu dimasukkan dalam hati, nanti kamu bisa sakit", akupun menasehatinya.

Nurseha termenung, "Akhirnya rasa itu datang jua", gumamnya nyaris tak terdengar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Melow banget ya bu. Smg Nurseha kuat menghadapi cobaan.

12 Feb
Balas

Bgmn kabarnya ibu? Smg selalu dlm keadaan sehat

13 Feb

Bu nurseha...selalu semangat ya....kami juga sering menghadapi hal yg sama,kadang tiba bosan,mau tibiarkan tidak enak,mau digubris membuat kita sakit

12 Feb
Balas

Krn Nurseha sdh tuir, jdnya sdkt sensi..

13 Feb



search

New Post