Fitrisia Dairoza

Mama adalah orang tua terbaik dan guru favoritku. Semoga aku bisa seperti mama. Terbaik buat anak -anak dan peserta didikku. Panggilanku Roza. Lahi...

Selengkapnya
Navigasi Web

Resep Rahasia Keluarga Sabi

#Tantangan gurusiana#

Tantangan hari ke 23

Resep Rahasia Keluarga Sabi

"Ma....kalau Sabi tidak dapat ranking semester ini bagaimana"? Demikianlah pertanyaan Sabi pada mamanya. "Tidak apa nak", terdengar mama Sabi menjawab. "Anak mama selama ini kan sudah belajar, sudah berusaha", sambung sang mama. "Kalau Sabi tak pernah belajar, selama ini hanya main-main saja, baru mama marah".

Itulah sepenggal pembicaraan antara Sabi dan mamanya. Sabi beserta dua orang kakaknya selalu merasa bersalah kalau tidak mendapat ranking di sekolah. Mereka merasa orang tuanya akan marah kalau tidak mendapat ranking. Padahal orang tua mereka tidak pernah menuntut apa-apa.

Orang tua Sabi, terutama mamanya mengajarkan anak-anaknya untuk disiplin dalam hal pelaksanaan sholat dan belajar. Jika mereka terlambat mengerjakan sholat tinggal menunggu waktu pelaksanaan sanksi dari sang mama. Kalau di pagi hari mereka susah dibangunkan untuk sholat subuh, mama telah menyiapkan satu ikat lidi yang akan digunakan membangunkan mereka. Lecutan beberapa helai lidi di telapak kaki akan segera membuat mereka terbangun.

Begitu juga dalam hal belajar, sedari kecil mereka sudah dibiasakan untuk mengulang pelajaran setiap hari di rumah. Sehingga mereka jadi terbiasa untuk belajar tanpa harus diberi komando atau disuruh oleh orang tua mereka.

Sebagai tetangga aku ingin tahu bagaimana orang tua Sabi mendidik anak-anaknya. Membiasakan anak-anaknya belajar. Kebetulan anak-anakku masih balita, trik mendidik ala keluarga Sabi mungkin bisa kuterapkan juga pada anak-anakku.

Suatu sore ketika kami bertandang ke rumah keluarga Sabi aku menanyakan resep rahasia mereka dalam mendidik anak. Dari bincang-bincang sore itu dapat aku simpulkan:

1. Sediakan waktu untuk anak.

Sebagai orang tua, waktu yang kita miliki jangan dihabiskan untuk mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Sosok orang tua sangat dibutuhkan anak. Luangkanlah waktu untuk bercengkrama dengan anak-anak. Menanyakan tentang apa saja kegiatannya hari itu, mengajaknya bercerita. Akhirnya mereka akan terbiasa menceritakan kejadian di rumah, di sekolah, sampai hal sepele pun akan mereka ceritakan kepada kita orang tuanya. Dengan begitu sebagai orang tua, kita bisa memantau pergaulan dan perkembangan anak. Jadi mereka tidak mencari sosok lain untuk berbagi cerita dan berbagi keluh kesah.

2. Beri Contoh dan Keteladanan

Bila menginginkan anak bersikap baik, berilah contoh yang baik. Apalagi anak kecil, mereka suka meniru apa yang dilakukan orang yang lebih besar atau temannya. Jangan hanya menyuruh begini, harus begitu. Jika ingin anak rajin sholat, ajaklah mereka sedari dini untuk mengerjakan sholat bersama kita. Dalam berbicara gunakanlah bahasa yang baik, bahasa yang lemah lembut, agar anak berbicara dengan santun. Ajari anak mengucakan kata tolong jika minta bantuan, kata terimaksih jika diberi sesuatu.

3. Buat Jadwal Kegiatan Harian

Ini dapat membantu anak dalam memanfaatkan waktu dan disiplin terhadap waktu. Jadwal ini juga dapat mengajarkan anak terbiasa dalam membagi waktu dengan baik, juga mengajarkan hidup teratur.

4. Dampingi Anak Belajar

Kebiasaan belajar tidak datang tiba-tiba. Biasakanlah mereka belajar dari dini. Dampingi mereka dalam belajar. Setelah sholat maghrib kemudian membaca alqur'an dan makan malam. Ajaklah anak untuk belajar, tanyakan apakah mereka ada PR untuk dikerjakan. Dampingi mereka belajar, setelah mereka membaca buku pelajaran berilah mereka pertanyaan sesuai dengan isi buku yang meteka baca. Dengan demikian kita bisa memantau apakah anak memang belajar atau tidak.

Kadang-kadang ada anak yang kelihatan membaca, ternyata dalam buku pelajaran itu ada komik atau hp.

4. Jangan Bebani Anak dengan Prestasi yang Harus Dicapai

Ada orang tua yang sedari dini menginginkan anak harus juara kelas, harus jadi dokter, harus jadi ini dan jadi itu. Ini akan membebani anak. Yang penting mereka sudah berusaha dengan rutin belajar, kalau tidak juara yah tidak apa, berarti itulah kemampuannya.

Itulah kesimpulan yang dapat aku ambil dari cerita orang tua Sabi. Semoga aku bisa menerapkan pada keluarga kecilku. Mumpung anakku masih kecil. Terimakasih keluarga Sabi, sudah berbagi resep jitunya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bu. Memang kita sbg ortu wajib memberi teladan dan perhatian pd anak

15 Feb
Balas

Betul bu. Smg ibu dan kelg selalu dlm keadaan sehat.

16 Feb

Setuju dg yg sudah diterapkn kelg Sabi...

14 Feb
Balas

Mksh eli.

14 Feb



search

New Post