Fitrisia Dairoza

Mama adalah orang tua terbaik dan guru favoritku. Semoga aku bisa seperti mama. Terbaik buat anak -anak dan peserta didikku. Panggilanku Roza. Lahi...

Selengkapnya
Navigasi Web

Sang Motivator (3)

#Tantangan gurusiana#

Tantangan ke 17

Sang Motivator

Perjalanan Solok-Batipuah menjadi kegiatan rutin ibuku. Setiap hari beliau berangkat ke Batipuah naik kendaraan militer yang akan menuju Padang Panjang. Mengapa harus pakai kendaraan militer? Apakah tidak ada kendaraan umum? Kendaraan umum ada tapi masih sedikit, kalau menunggu kendaraan umum bisa terlambat sampai di Batipuah, jadi telat masuk sekolah. Ķebetulan salah seorang militer yang sering bolak balik Solok- Padang Panjang ada yang kenal dengan keluarga kami, jadi ibuku diberi tumpangan setiap paginya. Ketika kembali ke Solok beliau naik kendaraan umum.

Rutinitas ini berlangsung beberapa bulan, hingga suatu hari ketika ibuku menunggu kendaraan untuk pulang kembali ke Solok. Setelah menunggu berjam jam tidak satupun kendaraan yang lewat. Jalanan begitu lengangnya, tidak seperti biasa. Biasanya satu- satu ada juga mobil yang lewat dan bisa untuk ditumpangi, tapi hari ini berbeda sekali dibandingkan biasanya.

Senja telah menjelang, jalanan semakin lengang. Orang-orang sekitar daerah itu telah masuk ke rumah masing'masing untuk bersiap-siap menuaikan kewajiban untuk memenuhi panggilanNya. Namun yang ditunggu tidak juga datang. Tak ada satupun mobil yang lewat,

Perasaan cemas dan takut merasuki hatnyai . Seorang gadis betdiri sendiri di pinggir jalan. Hari semakin gelap jua. Air mata sudah mulai menetes satu -satu. Perasaan takut semakin menjadi. Takut dimarahi sesampai di rumah, takut orang di rumah jadi cema, dan yang paling ditakuti adalah kalau ads orsng jahil yang mengganggu.

Tiba-tiba dari arah Padang Panjang lewatlah sebuah mobil militer dan berhenti di depan ibuku. Salah seorang tentara yang ada dalam mobil menanyakan tujuan ibuku. Mobil ini belum pernah ditumpangi ibuku. Dengan perasaan was-was beluau tetap menaiki mobil tersebut.

Di dalam perjalanan tentara itu menceritakan jalan ditutup. Hari itu bantuan tentara dari pusat datang ke Sumatera Barat dan didistribusikan ke daerah-daerah yang ada di Sumatera Barat, untuk mengamankan pergolakan. Memang pada tahun 1957 di Sumatera Barat terjadi pergolakan PRRI.

Akhirnya persaan was-was dalam hati ibu hilang, sepanjang perjalanan suasana dapat dicairkan dengan cerita-cerita para tentara yang ada dalam mobil. Sampai di rumah ternyata seluruh keluarga sudah berkumpul menunggu kedatangan ibuku. Dengan perasaan haru mereka menyambut kedatangan ibuku. Mereka semua cemas memikirkan ibuku, bagaimana akan menghubungj untuk mencari tahu keadasn ibu karena, pada masa itu tidak ada alat komunikasi seperti saat ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post