#TaGur

#TantanganMenulisHariKe-176

Mati Satu Tumbuh Seribu

Kehidupan yang tertata dengan rapi atas izin-Nya, waktu demi waktu berjalan tanpa rekayasa, pergantian makhluk silih berganti, mati satu tumbuh seribu. Dari satu yang hilang berganti seribu yang datang, dari satu kebaikan akan menghadirkan seribu kebaikan, dari sebutir padi akan tumbuh setangkai padi, dari segengam beras akan jadi sepiring nasi. Begitulah seterusnya regenerasi kehidupan ini.

Setiap insan memilliki Silsila yang sangat Panjang hingga nyaris tidak dapat lagi diceritakan alur keturunannya, hingga hanya sekedar menjadi cerita sejarah semata. Semboyan mati satu tumbuh seribu sangat memiliki banyak syarat makna dan sudah teruji kebenarannya. Oleh karena itu jangan pernah ragu untuk menebar benih kebaikan, jangan ragukan kebaikan yang akan hadir, sebab apa yang ditanam itu pula yang akan tumbuh, siapa yang menanam ia pula yang akan menuai hasilnya.

Mati satu tumbuh seribu juga menguatkan akan sebuah semangat yang pantang surut, jangan pernah menyerah, jalan terus jangan pernah berniat untuk Kembali pulang, meski dibelakang ada sesuatu yang menjanjikan yang dapat memberhentikan langka untuk terus melaju, yakinlah tutup pandangan dari satu yang mengiurkan karena akan muncul seribu lebih tinggi yang menggiurkan.

Mati satu tumbuh seribu, terus berjalan karena ilmu tidak pernah mati, namun ilmu terus berkembang dari jaman nenek moyang yang tanpa pengetahuan sampai dengan zaman modert kini yang penuh dengan macam ragam ilmu. Allahu Akbar.

Medan, 26 Agustus 2020