Sepatu yang Tertukar
SEPATU YANG TERTUKAR
Dipagi yang cukup dingin kuterbagun dari pembaringan. Suara azan yang sayup terdengar sampai dikamarku membuat aku bangkit dari tempat tidur. Hari telah menunjukan pukul 5.00 wib. Dengan bergegas pergi kedapur untuk memasak air dan menanak nasi. Beberapa saat kemudian aku laksanakan kewajibanku sebagai umat muslim. Biasanya habis menunaikan kewajibanku sebagai hambah allah nasi dan air sudah masak, baru kemudian mandi dan bersiap untuk sarapan pagi
Hari-hariku dilalui dengan seorang anak yang bernama Prabu. Dipagi itu anak yang selalu berada disampingku menanyakan tentang kaus kakinya yang hilang. Padahal kegiatan itu seharus disiapkan pada malam harinya. Sehingga aku harus membantu mencari di mana kaus itu berada. Dengan penuh kesal kucoba mencarikannya. Walau sudah dicari kemana-mana tidak ditemukan juga. Akhirnya dari pada tidak pakai kaus kaki maka untuk menyelesaikan masalah yang muncul dipagi itu adalah ambil kaus kaki baru.
Kegiatanku seharusnya disibukkan dengan menyiapkan sarapan pagi tidak terlaksana dengan baik. Dengan hati risau dan gundah aku coba untuk membuat seisi rumah tidak panik walau hatiku cemas akan terrlambatanku sampai di sekolah. Jam dinding sudah menunjukan pukul 06.10 wib sedangkan aku harus bersiap untuk pergi kesekolah. Dengan tegesah-gesah ku harus menyiapkan diri agar penampilanku sebagai guru hari ini tidak sembrawut. Karena penampilanku akan menjadi perhatian bagi peserta didikku di sekolah.
Pukul 06. 25 wib aku mulai melangkahkan kaki menuju sekolah. Diatas mobil aku merasakan ketidak nyamanan dengan kondisi yang kualami hari ini. Diam sejenak untuk menenangkan perasaanku yang lagi tidak nyaman pagi ini. Sesaat kemudian aku berdo’a dalam perjalanan agar perjalananku selamat sampai ditujuan. Tak sengaja aku merasakan ada yang aneh pada kakiku. Lalu kupandang kedua kakiku ternyata aku memakai sepatu yang berbeda (satu warna hitam dan satu warna coklat) satu sama yang lain. Lansung mulutku berucap astaufirullah al-azziim.
Perjalananku hari itu tidak nyaman sama sekali. Dipikiranku terbayang bagaimana kuharus mengajar dengan kondisi sepatu yang berbeda. Ini semua terjadi gara-gara kaus kaki yang hilang
Tak terasa mobil yang kutumpangi telah sampai di persimpangan kesekolah. Untuk turun saja rasanya malunya bukan main, tapi bagaimana lagi aku harus turun karena mobil menuju kota padang. Kumelihat kiri dan kanan jangan-jangan ada siswa yang mengetahui sepatuku berbeda. Malang yang tak terelakan, baru saja turun mobil siswaku sudah melihatnya. Aduh Malunya bukan main. Ibuuuuk…..sepatu yang ibuk pakai berbeda, serentak siswaku menyapanya. Dengan penuh wibawa dan bijak sana aku jawab “emang kalian saja yang boleh tampil beda” ibu juga bisa. Ini buktinya.
Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu. Dimana kisah ini merupakan kisah lucu yang tak terlupakan sepanjang hidupku.
Wassalam
FITRI YENTI,S.Pd
Mata Pelajaran IPA
Upt Smpn 1 X Koto Kab. Tanah Datar
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hm ij
Ha ha ha .....untuang ndak nan lain nan tatuka yo buk fit ?