Fitrul Fathoni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kau Guru Kesabaran Bagiku

H-30#tantanganmenulis.

Bagi saya hidup adalah belajar. Belajar menjadi insan Kamil di sisi sang pencipta. Belajar dalam setiap jengkal takdir yang menyapa. Belajar ikhlas pada takdir. Belajar tegar pada menghadapi jalan terjal dan curam. Belajar kuat saat gelombang menghadang.

Belajar bukan hanya ilmu pengetahuan tetapi belajar memaknai hidup. Kita bisa belajar tentang kehidupan dari pengalaman kita ataupun orang lain. Intinya dalam hidup ini adalah proses belajar dan belajar.

Saya sedang belajar kesabaran dari salah seorang murid. Murid ini istimewa di mata saya. Meskipun dia tidak seberuntung teman-temannya yang memiliki fisik sempurna. Dia hanya bisa bergerak dan berjalan jika menggunakan alat bantu seperti kursi roda atau tongkat segi empat yang ia miliki. Dia sangat jarang mengeluh.

Setiap hari dia selalu berusaha berjalan dengan tongkat segi empatnya dari kelas menuju halaman sekolah. Sekedar mencari udara segar dan bercengkerama dengan teman-teman. Setahun lalu ketika awal masuk sekolah ini saya minta murid-murid membantunya memapah secara bergantian. Sejak satu semester lalu dia tidak pernah mau dibantu oleh teman-temannya. Bahkan ketika kami para guru akan membantu dia menolak.

Ketika saya tanya jawabannya sungguh membuat saya takjub. Dia ingin bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain. Dia ingin menjadi pemain sepak bola suatu saat nanti. Bahkan dia menabung hampir setiap hari supaya nanti kalau bisa berjalan dia ingin naik pesawat.

Kadang saya tidak tega ketika melihat dia terseok-seok latihan berjalan. Sering terjatuh sampai kadang ada yang memar terkena benturan. Tetapi dia tidak pernah mau dibantu orang lain. Menurutnya dia yakin bisa sendiri tanpa bantuan orang lain. Akhirnya saya suruh teman-temannya mendampingi dan memberi semangat.

Kesabaran dan kegigihannya membuat saya tersentak. betapa malunya saya karena belum bisa sabar, sering mengeluh, kurang bersyukur, dan kadang pula patah semangat. Hmmm...banyak pelajaran yang saya ambil dari dia.

Seiring berjalannya waktu ternyata murid-murid lainnya semakin peduli dengan dia. Tanpa disuruh mereka sudah tanggap ketika keluarganya mengantar dan menjemputnya. anak-anak langsung mengambilkan kursi roda yang ada di kantor. Ketika dia ingin membeli jajanan murid lainnya membantu membelikan. Sungguh indah melihat pemandangan seperti itu.

Banyuwangi, 05/03/2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post