FIVIKEM RAHAYU

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ternyata Menulis itu Mudah

Ternyata Menulis itu Mudah

Menulis adalah satu kata yang paling membuatku agak males. Kenapa? Ya, dalam pikiranku menulis adalah sesuatu yang cukup membosankan. Kenapa membosankan? Karena menulis hanya membutuhkan waktu yang cukup melelahkan karena harus menuangkan beberapa ide dan harus mengembangkannnya menjadi paragaraf-paragraf yang cukup panjang. Males.. banget.

Tapi, anggapan itu seolah sedikit tersingkirkn di hari ini. Berawal dari keterpaksaan kalau kami para cpns harus ikut latihan menulis. Dengan penuh pertimbangan dan meminta pertimbaan dari suami, aku putuskan untuk mengikuti latihan menulis ini. Alhamdulillah, teman-teman sesama cpns yang yang satu sekolah denganku, juga mau mengikutinya.

Hari ini, tepatnya 1 Februari 2020, latihan menulis pertama kujalanai. Pada saat mulai latihan menulis ini, perasaan yang kurasakan hanya biasa-biasa saja. Tak ada ide yg muncul. Tak ada semangat yang menggebu-gebu. Yang kulakukan hanya menjalani, mengikuti instruksi dari pemateri dan melakukan apa yang diperintahkan. Awalnya menulis hobi. Aku bingung harus mulai dari mana. Namun, selesai juga tanpa disadari.

Latihan berikutnya, pemateri menyuruh kami peserta sagusabu, menulis dengan tema yang sudah ditentukan. Aku tak tau harus mulai dari mana lagi. Tap ternyata, semua mengalir seperti air. Apa yang kurasa dan apa yang muncul dipikiran, semuanya keluar tanpa paksaan. Aku tak menyadari kalau lagi melakukan kegiatan menulis.

Selanjutnya, pemateri menyuruh peserta menulis tanpa tema. Silahkan menulis sesuai dengan apa yang dirasakan saja. Aku ikuti, aku lakukan lagi. Apa yang muncul dipikiran, itu yang kujadikan tulisan. Aku tak pernah memikirkan apa yang kutulis ini menarik, membosankan atau bagaimananya. Yang jelas bagiku, aku sudah berusaha untuk menuangkan ide-ide yang sedang berkecamuk di kepala. Aku begitu fokus. Sampai-sampai teman yang bertanya seolah tak terlayani olehku.

Waktu terus berjalan detik demi detik. Semua peserta sibuk dengan ide dan pikiran mereka masing-masing. Tak tau apakah yang mereka tulis sama denganku atau tidak, aku tak peduli. Aku hanya menulis berdasarkan instruksi yang diberikan. Aku jalani dengan ikhlas. Tak ada sediktpun beban yang menggelanjut manja di pundakku. Kepalakupun tak terasa berat sama sekali. Aku hanya menuangkan apa yang kurasa dan terpikir di kepala.

Tal terasa, sudah lebih dari 300 kata tulisan yang kuhasilkan. Semua mengalir begitu saja. Apakah aku kehilangan ide? Ntahlah. Aku hanya menulis dan menuliskan semuanya. Aku tak memperhatikan lagi penulisan yang benar, kosakata yang salah. Dalam pikiranku cukup patuh dengan perintah, tulis saja, jangan di edit dulu.

Aku mulai mengalami kebuntuan tentang apa yang harus kutuliskan. Tapi semua yang kurasakan itu, kutuliskan lagi, lagi dan lagi. Kepalaku mulai terasa agak pusing dan berat. Tapi aku yakin, ini bukan karena menulis, akan tetapi karena nasi yang belum masuk dalam perut ini. Tadi pagi aku belum mnyempatkan diri untuk sarapan. Agak kelaperan memang, masuk angin pasti. Tapi tak memudarkan semangatku untuk menuangkan semua yang kurasakan melalui tulisan ini.

Saat mendengarkan pemateri tadi, aku malah sempat agak ngantuk. Mungkin karena belum makan kali ya. Tapi semua tetap kujalani, tetap kuikuti. Kubiarkan semuanya mengalir tanpa hambatan. Yang pasti, dalam kepalaku, apa yang dirasa, itu yang kutulis. Tak memikirkan apakah tulisan ini akan membuahkan hasil atau tidak. Tulis sajalah dulu.

Suasana yang kuraskan saat menulis ini, cukup seru juga. Karena sebagian peserta memang ada yang benar-benar fokus dengan apa yang ditulis, ada yg sibuk ngobrol sambil mencari ide, bahkan ada yang pengen tidur, mungkin karena merasa jenuh atau lagi buntu. Semuanya memiliki keunikan masing-masing. Ada yang menulis menggunakam media laptop sesuai dengan yang diinstruksikan. Tapi, karena keterbatasan meja, akhirnya para peserta banyak yang memanfaatkan buku yang terima saat pndaftaran tadi. aku sendiripun lebih baik memanfaatkan hpku sebagai media untuk menulis. Aku lewati dengan santai tanpa beban. Ya udahlah, terima saja dengan ikhlas. Pasti ada jalannya.

Waktu terus berlalu, akubegitu asik menuagkan ide-ide yang begitu muncul dalam kepalaku. Mataku hanya terus terfokus pada layar hpku. Kubiarkan semuanya mengalir tanpa beban. Celoteh teman sebelah yang masih kurang terima kalau harus menggunakan hp untuk media menulis, hanya kujawab dengan senyum yang mengembang di bibir. Tanganku tak sedikitpun berhenti untuk mengetuk layar hpku. Terus dan terus mengalir. Kepalaku yang tadinya berat karena masuk angin, perut yang sangat keroncongan karena belum diisi dari pagi, seakan mulai ikut dengan moodku.

Mulai terpikir dikepalaku, ternyata benar kata pemateri tadi, kalau menulis ini menghilagkan stres. Bgaimana tidak, semua yang kita tulis dan pikirkan telah kita tuangkan dalam tulisan yang tanpa kita sadari telah melakukan kegiatan menulis itu sendiri. Senyum kembali menyungging di sudur bibir ini. Ternyata menulis itu mudah ya. Tergantung niat dan kemauan kita. Semoga menulis ini tidak terhenti sampai di sini, tapi terus berkembang sesuai harapan.

Penulis adalah Alumni Sagusabu Lima Puluh Kota 3 Sumbar

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post