flavilius aldo

Nama saya adalah flavilius aldo, saya adalah seorang mahasiswa jurusan pertanian . Saya lahir dan dibesarkan di nusa tenggara timur, dan saat ini saya tinggal d...

Selengkapnya
Navigasi Web

Puisi 'Indonesia, Tanah Airku yang TerCinta,Hak Rakyat di Rampas,Belajar di Desa'.

Indonesia,tanah airku yang tercinta

kaya budaya,indah alamnya tiada tara

Dari sabang hingga merauke,tiap daerah punya keunikan yang luar biasa

Berkumpulnya beragam suku,agama,dan bahasa

Tapi satu dalam semangat,satu dalam jiwa rasa

Merah putih banderaku,mengibarkan cita-cita

Bersama membangun negeri,menjunjung tinggi persatuan kita

Kemajuan yang terus bertumbuh,harapan bagi generasi

Berkarya untuk bangsa,bekerja untuk negeri

Majulah terus indonesia,jaya selalu di mata dunia

Kita adalah bangsa yang besar,negara yang bahagia

Indonesia,tanah airku yang tercinta

Kita bersatu dalam semangat,merajut masa depan bersama

Bertumpah darah satu,berdiri teguh satu

Negarku,negeriku,indonesia ku yang tercinta

2.Hak Rakyat di Rampas

Hak kita sebagai rakyat yang suci

Telah dirampas oleh tangan jahat

Tak hiraukan doa yang terucap

Atas nama kekuasaan dan kepentingan

Tak lagi bebas berbicara dan berkumpul

Dibatasi oleh kebijakan yang memihak

Terhimpit oleh aturan yang menyakiti

Hak kita sebagai rakyat kian terampas

Tapi janganlah kita menyerah

Berjuanglah dengan suara yang terdengar

Satukan langkah dalam semangat yang sama

Agar hak kita sebagai rakyat tak kembali terampas

Bersama kita tuntut kemerdekaan yang hakiki

Kembali kan suara rakyat yang terampas

Dalam persatuan dan kebersamaan

Hak rakyat akan kembali di tegakkan.

Puisi

Belajar di Desa

Di desa yang hijau dan jauh dari kota,

Terhampar kebun dan sawah yang subur,

Di sinilah tempat kami belajar,

Untuk meraih impian yang tumbuh subur.

Guruku datang dengan ilmu yang tulus,

Membuka pintu cakrawala pengetahuan,

Dari huruf-huruf kecil yang bersatu,

Menjadikan kata-kata bermakna besar.

Kami belajar di bawah rindang pohon,

Mendengarkan lagu burung yang merdu,

Sambil menuliskan angka-angka sakti,

Membuka dunia matematika yang luas.

Kami belajar tentang adat dan budaya,

Yang menghubungkan kami dengan leluhur,

Menanamkan nilai-nilai kejujuran,

Membentuk karakter yang berakhlak mulia.

Di desa ini kami belajar dengan rasa,

Tak hanya ilmu, tapi juga kasih sayang,

Mengenal dunia, dari dalam dan luar,

Membuat kami jadi manusia yang bijaksana.

Sekarang kami pergi dari desa ini,

Meninggalkan guru, teman dan kenangan,

Namun kami tahu, kami tetap bertahan,

Menghadapi hidup dengan keyakinan dan keberanian.

Terima kasih desa yang memberikan pengalaman,

Terima kasih guru yang mengajar dengan tulus,

Kami akan selalu mengingat pelajaran,

Membuat kami tumbuh dan berkembang dengan kreatifitas.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen puisinya, Pak. Salam literasi

15 Apr
Balas

terima kasih saudara,siap

15 Apr

terima kasih saudara,siap

15 Apr

terima kasih saudara,siap

15 Apr



search

New Post