Tuuuut... tuuuut...

'Hallo, Mar.. '

'Haloha, Sarah.. gimana-gimana?'

'Lagi di mana?'

Sarah butuh Marisa untuk cerita. Lima hari kemarin sebenarnya sangat menyiksa. Mau bilang apa kalau orang lain tahu, masa suami istri hidup bersama satu atap tapi tidak saling bicara. Bangun pagi, David sudah berangkat ke kantor. Malam hari baru pulang, Sarah sudah tidur terkadang juga pura-pura tidur. Dia memejamkan mata duluan karena bingung kalimat apa yang harus diucapkan. Berharap David yang menyapa duluan agar rasa bersalahnya sedikit berkurang tapi, David pun hanya diam naik kasur dan langsung tarik selimut. Merasa penat Sarah memutuskan untuk bertemu Marisa namun, Marisa tidak di rumah dia sedang ke luar kota.

Apa boleh buat akhirnya Sarah memilih untuk membereskan buku-buku yang sudah tersusun rapi di rak. Dia bongkar ulang susunan koleksi bukunya. Satu saja sebenarnya persamaan Sarah dengan David sama-sama suka membaca, alhasil mereka punya perpustakaan pribadi di rumah. Sambil merapikan, Sarah membuka-buka kembali buku yang pernah dibacanya. Kadang ada kalimat menarik dari buku yang ditandai atau ada catatan kecil di dalam buku yang mereka baca. Saat Sarah membuka satu buku bersampul biru, Sarah terkejut.

- bersambung -