Fransiska Fajar Tri Hartini

Fransiska Fajar Tri Hartini, S.Pd.Sd., lahir di Surakarta tanggal 4 Mei 1966. Mengajar kelas 5 di SD negeri Kemasan 1 No. 64 Kratonan Serengan Surakarta Jawa Te...

Selengkapnya
Navigasi Web
Terbayar Sudah dengan Santet (13)

Terbayar Sudah dengan Santet (13)

Terbayar Sudah dengan Santet (13)

Masa bodoh dengan rencana mereka. Yang penting kami sudah selamat lahir batin. Tak ada yang cedera, tak ada yang terlibat masalah hukum, terutama Kenes manisku luput dari hal yang menakutkan. Sekarang saatnya pulang sambil tetap berdoa. Pak Iman mau melakukan apa, dengan siapa, tak masalah bagiku.

Diam-diam sambil mengendap-endap kami bertiga masuk ke rumah lewat pintu belakang. Ada di sisi kanan rumah kami, sedikit menjorok dari rumah Lik Dibyo. Memang rumah warisan simbah ini cukup luas. Apalagi seandainya Pak Dhe Jono tak serakah. Mengambil setengah bagian rumah simbah ini, lalu dijualnya Gono, preman kampung yang kejamnya melebihi perampok rumah orang-orang kaya.

Ya, pernah suatu saat ada kakek-kakek penjual tape yang dipikul, dicegatnya. Tentu saja si penjual yang merasa dagangannya akan dibeli ini berhenti dan menawarkan dagangannya. Gono dan gerombolannya makan tape sepuasnya, setelah itu diusirnya si penjual sambil diberi bonus gertakan dan sumpah serapah. Bapak kami yang merasa berempati membela si penjual dan meminta supaya Gono dan kroninya mau membayar. Bukan uang yang diulurkan ke bapak. Tapi bogem mentah hingga bapak pingsan. Kami bertiga, anak lelakinya langsung menggotong bapak pulang.

Huh! Tanpa ku sadari nafas kesal keluar dari hidung dan mulutku bersamaan.

Bersambung ....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap dan makin seru serta bikin geram pembaca.. hehe.. Lanjuut Oma gaul. Sukses selalu

22 Apr
Balas

Trmksh mas gr

23 Apr

Bapak berani tapi lawan lebih kuat, keroyokan lagi. Mantap, Oma

22 Apr
Balas

Hahahaa...trmksh say hadirnya

22 Apr

Kasihan Bapak, karena mau nolong tukang tape, malah babak belur.

22 Apr
Balas

Itulah kl berhadapan dg preman, bund

23 Apr

Duh kasihan bapak..

22 Apr
Balas

Btl bunda.

22 Apr

Oma cantik bingit pke kerudung.

22 Apr
Balas

Hehe...aplikasinya yg cantik

22 Apr

Gono minta dibogem mentah juga kalee... hehe...

22 Apr
Balas

Btl. Ky nya langs dr Tuhan bogemnya, bund. Haha....

23 Apr

Kasihan pedagang tapenya bunda

22 Apr
Balas

Betul, ga tega sama penjual tape. Alur ceritanya mantap Bu.

22 Apr

Btl p gr. Preman kampung raja tega, dia itu.

22 Apr

Trmksh p Aryo

22 Apr

Pak Ayo, Oma. Eh bisa juga ya pak Aryo.hi hi hi

22 Apr

Makin seru. Sukses selalu untuk Oma.

22 Apr
Balas

Trmksh bunda

23 Apr



search

New Post