Terbayar Sudah dengan Santet (2)
Terbayar Sudah dengan Santet (2)
Namanya juga rasa iri. Semakin lama semakin berkembang biak. Dinasihati sebaik apa pun, rasanya hilang seperti kentut saja. Sebentar menimbulkan suara atau bau, setelahnya hilang tanpa bekas. Justru kadang makin sebel dengan orang yang menasihati.
Setelah semua masuk mobil ku pastikan lagi tak ada yang tertinggal. Sesuai rencana. Kali ini harus rapi dan tak menimbulkan kecurigaan apa pun. Khususnya untuk keluarga Lik Dibyo yang bersebelahan dengan rumah kami.
"Sudah siap semua, ya?" Tanyaku sekadar memastikan.
"Siap, Yah! Tapi Ayah jangan kenceng-kenceng nyetirnya!" Pinta si bungsu.
"Siap, Bos!" Jawabku bercanda sambil meletakkan tanganku dengan posisi hormat.
Tangan kananku memastikan remot kontrol berada di saku celana.
"Rasakan pembalasanku!" Gumamku dalam hati.
Anak, istri, maupun orang tuaku tak ada yang tahu.
Perjalanan baru 15 menit, saat mobilku tiba diujung desa. Dengan gaya kaget, aku menepikan mobil.
"Lho, kok remot TV bisa ada di saku Ayah, ya?" Celutukku sembari menekan tombol 'OK' pada remot.
"Ah, Ayah kebiasaan." Jawab istriku tanpa menaruh curiga apa pun.
"Iya, Bund! Pernah lho, Ayah ditonton TV sampai pagi. Waktu ku bangunkan, remotnya ada di dalam sarung." Jawab Dila.
"Hahahaaaa...!" Kami tergelak bersama.
Tawaku bukan pura-pura. Tapi sekaligus kulampiaskan gelak berderai melepaskan rasa dendam yang ada di hati. Ku pastikan tabung gas mulai bocor dan menyambar api dari tungku yang sengaja tak ku matikan.
Bersambung ....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap dan mengerikan Oma gaul. Jadi penasaran. Lanjuuut. Sukses selalu
Hahaa...cm fiksi mas gr
Lah, kok? Waduh
Aduuh kok gitu.. sadis omaaaa....
Haha...tenang say. Cm fiksi kok
waduh...Ayah punya rencana apa? Ngeri ah....
Hehe...tenang, Bunda. Cm fiksi kok...haha...
Ceritanya menegangkan. Keren Oma.
Trmksh bunda
Ha ha sadis juga
Hahaa...cm fiksi mas Sandi, tenaaangg...
Ha ha