Terbayar Sudah dengan Santet (9)
Terbayar Sudah dengan Santet (9)
Penuh rapal doa dalam hati, saat ku antar Mas Petrus ke tujuan. Mohon keselamatan dari Tuhan, dijauhkan dari hal yang tak berkenan di hadapan-Nya. Meski bergegas dengan gagah, namun tak urung gamang juga langkah ini. Tak ku tengok sedikit pun ke belakang agar tak mencurigakan siapa pun.
Bau menyengat kemenyan menusuk hidung. Kami, aku dan Mas Petrus bersitatap. Entah sama atau beda yang ada di pikiran kami tapi baru ku sadari ternyata hari ini adalah malam Jumat Kliwon. Konon menurut banyak orang malam yang punya makna seram, setan bergentayangan, dukun jahat mengirim santet, atau hal lainnya yang berbau mistik.
Berdiri bulu kudukku tak bisa dihindarkan. Di belakangku terdengar langkah kecil orang menyeret barang berat yang dibungkus plastik. Terdengar jelas gesekan plastik dan jalan yang disemen.
Tanpa menatapku Mas Petrus berkata pelan. Setengah berbisik.
"Puthut, kamu tunggu di sini saja. Ku panggil Soni, kamu tak perlu mendekat kalau dia datang sendirian."
Aku hanya mengangguk. Sambil tetap waspada mengawasi sekeliling. Tiba-tiba, jantungku terasa berhenti. Ku lihat kakek berjenggot duduk bersila. Meski dalam keremangan, hanya sinar bulan samar-samar, nampak di depannya tungku berasap dan tangannya seolah-olah melakukan gerakan menyembah. Dan rupanya ada seorang laki-laki lagi di sebelahnya.
Bersambung ....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jadi ikutan ngeri.. hihihi.. Lanjuuut. Sukses selalu
Hahaaa...
Waduh, Puthut pasti merasa serem sekaligus penasaran ini. Kaya saya haha.... Ritual dimulai.
Hahaaa...santet dimulai
Wah berbahayya ini lariiii... lanjut oma cantiik...
Hayuukk...lariii, say
Kisah yang inspiratif bunda
Trmksh
Cantik bucan
Hahaa...cantik imitasi bunda.
Cantik Oma pke hijab.
Hahaa...emak siapa dulu, dong...
Menelisik judul dan membaca isi, bikin menggigit ini.
Hahaa...jgn kenceng2 gigitannya, Ambu
Nah ..seruu ini... Lanjooot, Bu. salam sukses.
Hahaa...siap lanjoott, Bunda
Jinakkah kakek itu?
Sedikit buas jg, p gr. Hahaa....
Waduh gaswat tuh bunda