Buk Ani sangat suka sekali menanam bunga di depan rumahnya. Dengan kelihaian tangannya bunga - bunga tersusun indah dan rapi di depan rumahnya, ada yang ditanam di dalam pot ada yang ditanah. Rumahnya terlihat indah dan asri. 

Setiap hari ibu Ani selalu memperhatikan bunga yang ia tanam. Kalau ada yang busuk atau yang sudah mati, maka akan ia buang. Kalau ada yang ditanami oleh tumbuhan pengangguran maka akan ia bersihkan. Kalau ada yang sudah penuh dalam satu pot, maka ia akan memindahkannya pada pot yang baru. Tidak lupa pula buk Ani juga menyiram bunganya itu biar tumbuh subur. 

Suatu hari saat buk Ani tertidur, ada seorang ibu yang tak ia kenal sama sekali. Ia memberhentikan motornya di depan  rumah buk Ani. Ternyata ibuk itu ingin meminta salah satu bunga buk Ani yang sudah ia perhatikan selama ini. Ibu ini selalu memperhatikan bunga buk Ani yang terlihat bagus, karena ia selalu melewati rumah buk Ani ketika mengantarkan anaknya les. lalu ia memberanikan diri untuk meminta bunga buk Ani walaupun ia juga tak kenal dengan buk Ani. Mendengar ketukan pintu, buk Ani terbangun dan keluar rumah. Lalu si ibuk tadi mengutarakan keinginannya untuk meminta anak bunga. Buk Ani dengan senang hati memberikan anak bunga yang diminta oleh ibuk tersebut. Alangkah senangnya hati ibuk itu. Begitu juga dengan buk Ani yang juga senang memberi walaupun ia tak kenal dengan  ibuk tadi. 

Solok, 4 Juli 2020

#TagurHariKe-61