Bu Tania terbangun dari tidurnya. Ketika bu Tania memandang ke arah jam dinding di sangat terkejut karena jarum jam sudah menunjukkan pukul 23.45 WIB. Tinggal 15 menit lagi untuk bisa mengikuti tantangan digurusiana. Kalau melewati maka ia akan terjun dengan bebasnya. Memang kebiasaan bu Tania selalu mengirimkan artikelnya pada malam hari. Tapi hari itu karena letih, berniat tidur sebentar setelah Isya ternyata terbangun di detik - detik terakhir.

Buk Tania galau, gelisah dan resah karena belum ada ide untuk mau ditulisnya hari itu. Yang penting ia buka gurusiana, ia pilih buat artikel, ia mengetik apa yang ada dalam pikirannya pada waktu itu juga. Begitulah kekuatan kalau kita dalam keadaan terdesak, ada - ada saja yang bisa dituangkan. Beda ketika kita lagi santai pusing memikirkan apa yang aka mau ditulis. Akhirnya tercipta jugalah sebuah pentigraf, dan bisa ditayangkan didetik - detik terakhir.

Walaupun sering teledor seperti itu. Bu Tania belum juga mau untuk merubah kebiasaannya itu. Selalu menunggukan malam untuk membuat artikel. Padahal kalau dikerjakan siang hari, di waktu yang santai bu Tania bisa. Tapi itulah bu Tania sering menyelesaikan pekerjaan di waktu yang terdesak, tau di istilahkan dengan " the power of kepepet".

Solok, 21 Juli 2020

#TagurSianaHariKe-77