Fris Wahyuddin

Pekerjaan sekarang sebagai Kepala Sekolah di SMPN 14 Kota Bima - NTB...

Selengkapnya
Navigasi Web
GURU HARUS BERJIWA KOMPETITIF

GURU HARUS BERJIWA KOMPETITIF

Tanpa kita sadari, bahwa guru yang profesioanal itu belum tentu memiliki jiwa kompetitif. Berikut 5 hal yang dapat dilakukan oleh guru agar menjadi guru profesional yang berjiwa kompetitif, yakni:

1. Selalu asah kemampuanmu dalam mengelola rasa iri

2. Harus tangguh dan pantang meyerah

3. Lakukan sesuatu yang berbeda

4. Hilangkan rasa takut dan pikiran negatif

5. Kelola ambisi dalam ranah wajar dan tidak berlebihan

Pertama, selalu asah kemampuanmu dalam mengelola rasa iri. Merasa iri terhadap keberhasilan ata keunggulan orang lain terkadang perlu. Sebab dengan rasa irilah kemudian akan timbul motivasi dalam diri kita. Maka dengan adanya motivasi dengan sendirinya pula akan memicu hasrat kita dalam berkompetisi dengan siapapun, tentunya berkompetisi secara sehat dan obyektif.

Kedua, harus tangguh dan pantang meyerah. Seorang guru harus tangguh dalam situasi apapun, bahkan pada saat kita dalam kondisi terpuruk sekalipun. Sebab untuk menuju puncak kesuksesan itu butuh sebuah proses dan tahapan. Proses itu dapat berupa kegagalan dan ketidakpercayaan diri. Untuk itu diperlukan ketangguhan untuk menjadi seseorang yang berjiwa kompetitif.

Ketiga, lakukan sesuatu yang berbeda. Seseorang yang berjiwa kompetitif biasanya suka berinovasi. Ia suka melakukan sesuatu yang beda, yang tidak biasanya dilakukan oleh orang lain. Karena ia berpikir dengan demikian karyanya akan mendapat apresiasi dari oranglain dan dianggap telah melakukan inovasi.

Keempat, hilangkan rasa takut dan pikiran negatif. Rasa percaya diri dan optimis harus dimiliki oleh seorang guru dalam berkompetisi. Jika tidak, maka ia akan menyerah sebelum bertanding. Takut kalah, takut gagal, takut memalukan adalah sifat-sifat yang harus dibuang jauh-jauh disaat berkomtetisi. Dikala tumbuh sebuah kepercayaan diri maka akan merangsang ide dan gagasan kita, kita pun merasa yakin akan kemampuan kita, tanpa harus menganggaap remeh (underestimate) pihak lain.

Kelima, kelola ambisi dan tidak bersikap berlebihan. Ambisi itu perlu, tetapi jangan sampai mengalahkan hati dan jiwa kita sendiri. Artinya, perlu usaha dan kerja keras, jika tidak maka apa yang menjadi ambisi kita tersebut justru akan menjadi malapetaka buat kita sendiri. Sebab, apa yang menjadi hasrat kita tidak proporsional dengan kemapuan yang kita miliki. Apakah Bapak/ibu ingin berjiwa kompetitif? Lakukan 5 (lima) hal di atas, dan semoga sukses!

Kota Bima, 14 Nopember 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post