Dengan semangat yang membara, saya melangkahkan kaki ke Hotel Amaris. Tepat pukul 06.45 WIB saya sudah berada dalam ruangan hotel. Namun belum saya temukan yang saya cari. Alhamdulillah tiga sahabat dari Batanghari sudah menunggu dalam ruang penulisan buku. Bertiga kita ambil foto. Selesai saya bergegas menuju tempat parkir untuk mengambil kendaraan bermotor.

Dengan sigap saya menghidupkan motor menuju tempat tugas saya, SMP Negeri 3 Muara Bungo. Karena ada rasa tanggung jawab sebagai piket. Turun dari motor, saya berlari-lari kecil dan berjumpa siswa yang tak henti menyalami. Dengan senyum yang biasa saya tebarkan kepada siswa. Saya tetap menyambut salam siswa mesti dalam hati , saya ingin cepat sampai ke tempat absen. Setibanya di depan pintu gerbang kedua sekolah saya berpaspasan dengan Kepala sekolah. Dengan senyum tipis saya menyapa, tanpa menunggu respon kepala sekolah saya pergi menuju kelas-kelas yang akan saya lihat. Semua kelas sedang dibersihkan. Beberapa saat semuanya sudah bersih.

Berjalan ke kelas VIII D dengan dengan seuntai cerpen ditangan.

“Asalamualaikum”, serentak menjawab “Alaikumsalam, sambil saya tinggalkan tugas dengan sedikit penjelasan, tapi siswa mengerti. Sambil tersenyum saya pamit permisi kepada siswa dan Waka Kesiswaan untuk mengikuti SAGUSABU di Hotel Amaris Bungo. Meluncur ke Amaris dengan hati sedikit gundah dan takut terlambat sampai di tempat.

Masuk ruang pelatihan terlihat sudah penuh dan acara belum dimulai, saya ada kesempatan untuk saling bertukar pengalaman dengan tema-teman sejenis dari berbagai Kabupaten kota. Tak begitu lama acara pembukaan dimulai, yang langsung di buka oleh Bapak Bupati Bungo H. Mashuri.SP.ME. dalam pidatonya beliau mengatakan sangat mendukung akan kegiatan ini.

Kegiatan ini memang saya tunggu-tungu sejak lama karena pada kegiatan pertama tahun lalu saya tidak bisa menyelesaikan tulisan saya dikarenakan bersamaan dengan acara pernikahan putri saya.

Pemateri pertama adalah Ibu Wiwik Puspitasari, dengan gaya cerdas dan cerianya menyampaikan materi dengan sangat variatif dan mudah dipahami, ini memberi energi tersendiri buat saya untuk menulis. Dengan semangat dan tekat yang bulat saya harus mampu menerbitkan satu atau beberapa buku tahun ini. Apalagi ketua SAGUSABU Bungo Ibu Feerle Moonthana mengatakan bahwa guru yang sudah mampu menulis buku akan diberi kesempatan untuk hadir di Jakarta pada acara Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2019 dan Hari Guru nasional November 2019, ayo teman guru bergabung mengikuti SAGUSABU Bungo.

Majulah Guru Bungo.