Kata algoritma berasal dari nama Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi, atau yang lazim disebut al-Khwarizmi saja. Ia adalah seorang ilmuwan matematika, astronomi, dan geografi Islam pada abad ke-9 Masehi, yang juga dikenal sebagai "Bapak Aljabar". Algoritma adalah kata serapan dari bentuk latin dari namanya, dari al-Khwarizmi menjadi algorithmo dan algorizmi. Istilah algorithm dapat dirunut merujuk kepada teknik kalkulasi aritmatika dengan menggunakan bilangan Hindu-Arab ia kembangkan. Teknik tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa latin dalam buku berjudul Algorithmo de Numero Indorum. Buku tersebut, disebut-sebut sebagai buku pertama yang memperkenalkan penggunaan bilangan 0 (nol) dan sistem desimal ke dunia barat .

Kendati istilah algoritma berasal dari nama al-Khwarizmi, algoritma sudah digunakan manusia sejak jauh sebelumnya. algoritma tertua yang tercatat dalam sejarah manusia adalah algoritma euclidean, yakni algoritma untuk menghitung faktor persekutuan terbesar (FPB) antara dua buah bilangan. algoritma ini disusun oleh Euclid, seorang ahli matematika Yunani, pada sekitar tahun 300 SM.

Terkait dunia komputasi, salah satu pencapaian utama manusia yang menandai evolusi algoritma muncul pada periode tahun 1800-an. Salah satunya adalah diperkenalkannya aljabar boolean oleh George Boole, seorang ahli matematika Inggris, pada tahun 1847. George Boole menggabungkan logika dengan kalkulasi matematis dalam konsep aljabar bilangan biner (bilangan berbasis 2) yang menjadi dasar logika komputasi hingga saat ini. Beberapa dekade setelahnya, tepatnya tahun 1936, Alan Turing, membuat “Mesin Turing”. Mesin buatan ahli logika dan matematika Inggris ini, merupakan mesin pertama yang mampu melakukan kalkulasi otomatis berdasarkan model matematika, sekaligus mendemonstrasikan kalkulasi yang melibatkan variabel dan simbol.

Saat ini puncak perkembangan algoritma ditandai dengan populernya Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence), terutama Machine Learning. Algoritma tidak hanya digunakan untuk keperluan kalkulasi statis sederhana, namun memberikan kemampuan pada program untuk dapat belajar secara dinamis berdasarkan data yang ia dapatkan. Contoh yang dekat dengan kehidupan sehari-hari adalah rekomendasi video pada beranda youtube.

Menurut Donald Knuth pada bukunya The Art of Computer Programming pada tahun 1968, lima karakteristik yang ada pada sebuah algoritma adalah:

1. Finiteness (berhingga), artinya bahwa algoritma bila dijalankan akan berhenti pada suatu titik, tidak berjalan terus menerus tanpa henti.

2. Definiteness (jelas), setiap tahap pada algoritma harus didefinisikan dengan baik, setiap aksi yang dilakukan harus dijelaskan sehingga tidak memungkinkan adanya makna ganda (ambigu).

3. Input (masukan). algoritma dapat menerima satu atau lebih nilai sebagai masukan. Jika ada, maka setiap nilai masukan tersebut harus didefinisikan dengan jelas.

4. Output (keluaran), algoritma harus secara jelas mendeskripsikan keluaran/hasil dari dijalankannya algoritma tersebut.

5. Effectiveness (mencapai tujuan), seluruh langkah pada algoritma bila dieksekusi dapat selesai dan mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya yang ada.

Sumber lain menambahkan bahwa algoritma juga memiliki karakter independen (tidak terikat) terhadap bahasa pemrograman tertentu. Artinya, setiap algoritma harus dapat diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman apapun.

Demikian paparan singkat tentang algoritma dan karakteristiknya.

#DAY13