Babi Ngepet
Desa Sukarata sedang heboh. Dua minggu ini tiga orang warga mengaku kehilangan uang. Mereka yakin uang itu hilang di dalam rumah. Kalau pencuri jelas tidak mungkin, karena tidak ada pintu lemari yang rusak. Pintu dan jendela pun masih seperti sediakala. Bersamaan dengan hilangnya uang mereka, orang baru yang rumahnya di dekat lapangan desa, membeli kulkas dua pintu. Hal itu menuai kecurigaan.
Pasangan itu baru pindah ke desa ini sebulan yang lalu. Sepertinya usia pasangan itu tidak terpaut jauh satu dengan lainnya. Pasangan itu terlihat jarang keluar rumah. Yang wanita sepertinya ibu rumah tangga biasa, setiap pagi ia terlihat membersihkan halaman depan rumahnya. Beberapa hari sekali ia terlihat berbelanja di pasar desa dengan jumlah yang banyak. Sementara yang lelaki jarang keluar pada pagi dan siang hari. Sore hari, barulah yang lelaki mondar-mandir di halaman depan rumahnya dan berhenti melakukan rutinitas itu saat tilawah menjelang magrib bergema dari speaker masjid.
Minggu berikutnya, pasangan itu kabarnya membeli tanah sawah di sebelah rumahnya. Kecurigaan warga makin menjadi. Terlebih setiap giliran ronda, lelaki penghuni rumah itu selalu berhalangan dan mengganti dengan uang. Katanya ia harus bekerja. Belum lagi salah satu ruangan di rumah itu selalu menyala sepanjang malam, itu kata si Ancun dan si Tarjum satpam desa yang tidak pernah absen ronda keliling. Kondisi ini membuat resah warga. Kalangan ibu-ibu meminta Bu Sur yang istri Sekdes untuk menyelidiki hal tersebut.
“Pak, Bapak kenal sama warga baru itu?” tanya Bu Sur kepada suaminya yang baru pulang dari masjid.
“Warga baru?” Pak Sur balik bertanya sambil melepas baju kokonya.
“Iya Pak, itu lo yang rumahnya di ujung kampung,” tunjuk Bu Sur dengan memonyongkan bibirnya
“O…Dek Iwan dan Dek Irna,” ujar Pak Sur berjalan keluar menuju ruang tengah rumah mereka.
“Loh Bapak kenal mereka?” tanya Bu Sur
“La iya kenal dong Bu, bapak ini kan sekdes. Tau dong warga desa sini,” jawab Pak Sur sambil duduk menghadap televisi.
“Kerjaannya apa sih Pak mereka itu?” selidik Bu Sur
“Karyawan swasta. Apaan sih ibu nanya-nanya gitu?” giliran Pak Sur yang bertanya, merasa aneh, tumben istrinya menanyakan identitas warga.
“Kaya banget ya Pak. Pas baru pindah ke sini, kendaraannya cuma motor. Dalam tempo satu bulan eh beli mobil. Baru-baru ini malah beli tanahnya Tuan Haji Umar. Gak tanggung-tanggung lagi, sepuluh are dibeli semua. Masa kerjaannya cuma karyawan swasta sih Pak? Karyawan swasta apa yang gajinya sebanyak itu coba? Apa bapak ndak curiga?” tanya Bu Sur.
“Curiga gimana sih Bu, itu kan rejeki mereka. Kenapa mesti curiga?” jawab Pak Sur, lalu balik bertanya kepada istrinya sambil memencet remot televisi mencari kanal kesukaannya.
“Bapak ini ndak tau ya, ada warga yang kehilangan uang semenjak mereka pindah. Bertepatan dengan itu, datang kulkas dua pintu yang mereka beli. Trus dalam waktu berdekatan mereka beli mobil, beli tanah. Apa itu tidak mencurigakan, Pak?” beber Bu Sur lagi.
“Astagfirullohal’adzim Buuu….Bu. Kok su’udzon sama warga sendiri sih? Sudah salat Isya belum?” tanya Pak Sur kesal, Bu Sur cemberut lantas meninggalkan suaminya di ruang tengah. (BERSAMBUNG)
===
Lombok Timur, 30 April 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih Pak, salam literasi.
Bikin penasaran
Ikuti terus kisahnya bunda, terima kasih sudah berkunjung.
Saingan bu tejo ini jek, viralkan hee...Next akak
Hahaha, mosi logat jawa laguan ndekman inik ilang
Lanjutttt...biar spiral ehh viral ya...ky di tv itu, keren crt nya bunda
Siaaap, terima kasih sudah berkunjung.
Menunggu kelajutannya...
Siap Pak, terima kasih kunjungannya.
Lanjutkan! Sukses terus
cerita yang sangat menarik sehingga pembaca menjadi penasaran ingin mengikuti lanjutannya ijin follow dan tak tunggu follow backnya
Terima kasih Pak, monggo difollow, saya siap follback
Wah keren, , menarik nih ceritanya, ditunggu lnjutannya bu.Salam.literasi
Terima kasih kunjungannya. Salam literasi.
Terima kasih Bapak, salam sukses, salam literasi.
Keren bunda Ratna, salam literasi dan Salaam sukses