Galuh Ratning

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Babi Ngepet(bag-2)

Babi Ngepet(bag-2)

Isu babi ngepet makin santer. Amaq Sodiq dan Amaq Aden mengaku melihat babi ngepet itu dalam perjalanan pulang dari kota malam sabtu kemarin. Mereka melihat binatang itu keluar dari sebelah rumah Iwan. Babi itu mengenakan sapuk berwarna merah dan berlari ke arah kampung. Saking cepatnya berlari, Amaq Sodiq dan Amaq Aden mengaku tidak bisa mengejar binatang itu meski keduanya menggunakan sepeda motor. Keesokan harinya, tersebar kabar Inaq Mardiah kehilangan uang lima ratus ribu rupiah di warungnya.

Kecurigaan makin menguat pada Iwan sekeluarga setelah Mak Yan dan beberapa warga melihat Irna membeli kembang tujuh rupa dan kemenyan. Bunga-bunga dan kemenyan di bungkus rapi, dimasukkan ke dalam kardus air mineral gelas.

***

Malam jumat sehabis salat Isya beberapa lelaki berkumpul di teras balai desa. Mereka membicarakan tentang isu babi ngepet yang meresahkan.

“Tidak bisa dibiarkan ini!” ujar Amaq Kardi

“Iya, kita harus segera bertindak. Lama-lama kita semua bisa kehilangan uang,” sambung Ja’far yang pengangguran.

“Trus bagaimana dong caranya? Kita sudah lapor Pak Kades tapi tidak ada respon sama sekali,” Bidun bertanya dan mengemukakan kekecewaannya.

“Kita demo aja langsung rumahnya. Kalau perangkat desa tidak bergerak, kita saja yang bergerak!” seru Pandi si preman kampung, dengan berapi-api.

“Emang kamu berani Pandi, demo-demo orang?” tanya Bidun polos. Belum sempat Pandi menjawab, terdengar teriakan Amaq Sodiq dari arah lapangan desa.

“Kejar…kejar….babi ngepeettt….!!” Spontan mereka berlari ke arah sumber suara.

“Mana babinya?!” tanya seorang warga.

“Itu…itu…tangkaap…tangkaaap!!” seru beberapa dari mereka menunjuk seekor babi yang bingung hendak lari kemana karena menemui jalan buntu dekat balai desa. Babi itu mengoink-oink panik. Tiba-tiba, “pets!!” Listrik mati. Gelap yang datang tiba-tiba membuat mereka kehilangan pandangan.

“Yang bawa senter nyalain dong!” salah seorang warga berteriak.

“Hp, yg bawa Hp nyalakan senternya!” seru yang lainnya. Beberapa pemuda menyalakan senter Hp nya.

“Yah…babinya sudah pergi” ujar beberapa warga kecewa.

“Malam ini kita harus berjaga-jaga. Siapa tahu dia beraksi lagi,” usul Amaq Kardi yang disetujui oleh warga.

Amaq Sodiq, Side lihat tidak babi itu keluar darimana?” tanya Ja’far.

“Sepertinya sih rumah Pak Iwan tuh,” jawab Amaq Sodiq sekenanya.

“Aku sempat pukul lehernya tadi, jadi besok siapapun yang sakit lehernya bisa jadi itu babi ngepetnya!” ucap Pandi yang diiyakan oleh warga.

Malam itu mereka membagi diri dan berjaga di tiap-tiap perempatan jalan desa. Beberapa orang ditempatkan di dekat rumah Iwan, warga baru desa itu.

***

Kejadian semalam dengan cepat menyebar ke seantero desa. Di warung-warung, pos-pos ronda dan bebaleq-bebaleq, tema babi ngepet menjadi menu utama perbincangan. Tentu saja, nama Iwan dan Irna ikut terseret, dan menjadi pelakon utamanya, meski mereka berdua belum terbukti bersalah.

“Assalamu’alaikum,” sapa Irna sambil tersenyum pada ibu-ibu dan dua orang lelaki yang sedang berbelanja di warung Inaq Mardiah. Mereka balas tersenyum namun mata menyelidik curiga.

“Ada koyo bik?” tanya Irna.

“Ada mbak, butuh berapa?” Inaq Mardiah balik bertanya.

“Dua bungkus aja bik,” jawab Irna.

“Siapa yang sakit dek Irna?” tanya Bu Rima dengan ramah, yang lainnya menyiagakan telinga.

“Suami saya, Bu. Lehernya kaku gara-gara kerja semalam,” jawab Irna kemudian pamit setelah membayar belanjaannya. (BERSAMBUNG)

===

Inaq = ibu-sasak

Amaq=bapak-sasak

Sapuk=pengikat kepala-sasak

Side=kamu-sasak, kata ganti orang untuk yang lebih tua atau untuk menghormati lawan bicara

Bebaleq=gazebo-sasak

Lombok Timur, 1 Mei 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ya, masyarakat kita masih ada yang begituan. Cerita yang menarik, sukses, Bu.

01 May
Balas

Terima kasih sudah berkunjung, ikuti lanjutannya ya.

01 May

Sudah ada tanda-tanda ketahuan nih Iwan. Ditunggu terusannya. Sukses selalu

02 May
Balas

Iya kah? Terima kasih sudah berkunjung. Sukses selalu

02 May

Saya suka, cerita yg menarik dan penuh misteri, ditunggu terusannya bu.

01 May
Balas

Terima kasih bunda.

02 May

wow....jangan jangaaan... ditunggu kelanjutannya Bu Galuh

01 May
Balas

Terima kasih Bu Nur, InsyaAlloh besok diposting

01 May



search

New Post