Berburu Diksi
Seseorang yang akan menulis harus memperkaya diri dengan kosa kata. Caranya adalah dengan membaca, membaca, dan membaca. Semakin banyak yang dibaca, tentu semakin banyak pula perbendaharaan kata-kata yang dimiliki. Apalagi bacaannya dari berbagai macam tulisan dengan genre yang bervariasi. Tidak cukup sekedar membaca, hal-hal yang dianggap akan membantu tulisan kita nanti, dapat diikat dengan cara menuliskannya kembali. Melalui kegiatan membaca biasanya kita akan dipertemukan pada penggunaan diksi dalam tulisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Pemilihan diksi yang tepat akan memperindah dan memperkuat makna sebuah tulisan.
Sejak bergabung dengan gurusiana, jalan-jalan saya di dunia maya bertambah tempat. Jika tadinya kerap berlama-lama di website semacam avrgeeks, circuitdigest, github, repl atau di youtube pada kanal-kanal tutorial embedded system programming, maka kali ini saya sempatkan diri menengok website yang menurut saya dapat memberikan tambahan wawasan kebahasaan bagi saya. Sebut saja literasi bangsa, sinonimkata, maknaa, wattpad, dan lain-lain serta Kamus Besar Bahasa Indonesia online tentunya. Ternyata banyak diksi yang belum pernah saya temui sebelumnya, taunya cuma melototin kode program saja, sampai pussiiiiing….pala Barbie, apalagi ketemu error,hehehe.
Meski memprogram hardware syarat dengan membaca dan menulis, kegiatan ini sudah jelas kosa kata (disebut keyword) yang digunakan, demikian pula cara penulisannya. Jumlah keyword yang disediakan juga terbatas dan tertera dalam manual book bahasa pemrograman yang digunakan, jadi tidak perlu berburu diksi untuk keyword. Sementara, menulis, baik karya ilmiah maupun essai dan karya sastra, membutuhkan bank kata yang jauh lebih kaya dari kumpulan keyword bahasa pemrograman.
Dari kegiatan berburu saya beberapa hari kemarin, berikut diksi-diksi yang dapat saya tuliskan.
Membancang=menahan
Visus=penglihatan tajam
Dama = cinta kasih
Rimpuh = sudah tua sekali
Gata = telah pergi
Gandewa=busur panah
Renjana = rasa hati yang kuat
Bantun= tarik,cabut
Cempala = lancang
Janardana=menggairahkan
Kirana = cantik, sinar
Kenes=lincah, genit
Dalu = larut malam
Anantara=Di antara
Bana = anak panah
Redum=mendung
Selindung = sembunyi
Sempena=berkah
Buana=bumi, dunia
Bumantara=langit
Janturan = cerita
Danawa=raksasa
Pemakaian beberapa diksi ini, sudah pernah saya posting sebelumnya di gurusiana dalam bentuk puisi. Semoga bermanfaat.
===
Lombok Timur, 19 April 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sangat bermanfaat... trmksh sdh membuka wawasan dan tambah ilmu lagi
Sama-sama bunda, terima kasih.
Salam kenal dari jakarta untuk Ibu Galuh yang keren di kota Lombok. Senang membaca goresan anda. Terima kasih sudah berrbagi ilmu. Salam sehat ibu.
Terima kasih, bunda. Salam kenal dari kota kecil (Selong) di pulau Lombok. Salam sehat dan sukses buat bunda.
Di Gurusiana ada kosa kata "keren menewen" bu Gart Ning. Salam literasi.
Siip. Terima kasih sudah berkunjung. Salam literasi.
Mantap ulasannya dan bermanfaat. Terima kasih bunda sdh berbagi ilmu. Salam sukses selalu
Sama-sama bunda. Terima kasih sudah berkunjung. Salam sukses selalu.
Luar biasa, sangat bermanfaat Bu Galuh
Terima kasih, pak.