Sejak CCTV dipasang pada beberapa titik termasuk di kelas‐kelas, sikap para guru dan tenaga kependidikan banyak berubah. Guru yang awalnya sering terlambat masuk kelas, menjadi tepat waktu menjumpai anak didiknya. Ruang guru yang tadinya menjadi tempat ngerumpi, menggelar dagangan sampai debat kusir, sekarang sepi. Jika tidak mendiskusikan masalah kegiatan pembelajaran dan peserta didik, para guru sibuk menyelesaikan pekerjaannya masing‐masing. Pun demikian dengan ‘geng’ tenaga kependidikan. Mereka fokus bekerja, berkhidmat pada tupoksi masing‐masing sehingga pekerjaan selesai tepat waktu, bahkan lebih awal.

Kepala sekolah tersenyum melihat perubahan positif yang terjadi. Padahal awalnya berharap pun ia tak sanggup. Tak ada salahnya melaksanakan apa yang disarankan oleh seorang guru baru sekolah ini. Guru muda itu bilang, untuk mengubah kebiasaan, buatlah sistem yang tegas dan memasang CCTV di beberapa tempat strategis.

Rekaman CCTV kerap diputar dan dibahas bersama dalam rapat guru, untuk dijadikan pembelajaran. Para wali kelas pun digerakkan untuk menyisipkan pesan pendidikan usai nobar video rekaman CCTV yang telah dipilih. Hal ini membuat mereka selalu berusaha tampil sebaik mungkin, demikian pula dengan Kepala Sekolah. Kepala Sekolah jengah ketika guru muda itu berkata, pada dasarnya manusia itu suka dilihat baiknya saja. Mereka sadar direkam CCTV, maka termotivasi menampilkan yang terbaik. Sayangnya, seringkali kita abai dengan CCTV Yang Mahakuasa. Ia benar.

#Day9