Galuh Ratning

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Debut Tim Robotik SMKN 3 Selong

Debut Tim Robotik SMKN 3 Selong

Setiap tahun Fakultas Teknik Universitas Hamzanwadi - salah satu universitas swasta terbesar di NTB- menyelenggarakan IT Competition. Salah satu mata lombanya adalah lomba robot line follower. Biasanya lomba robot line follower diperuntukkan bagi para mahasiswa, namun tahun ini mata lomba robot line follower diadakan untuk peserta tingkat SMA/SMK sederajat.

Kami yang haus kompetisi menyambut baik event tersebut. Mengingat kami harus menyiapkan peserta didik untuk ajang yang lebih besar lagi yaitu Lomba Kompetensi Siswa, maka dibutuhkan banyak mengikuti kompetisi agar mental mereka terlatih. Kami memutuskan mengirimkan dua tim. Satu dari kompetensi keahlian Teknik Elektro Audio Video, satunya lagi dari program keahlian Teknik Komputer dan Informatika. Tim ini bisa disebut dadakan, karena kami sebelumnya tidak memiliki tim robotik. Tim yang kami turunkan sebenarnya adalah anak-anak yang dipersiapkan untuk seleksi Lomba Kompetensi Siswa.

Syarat lomba robotik line follower ini ternyata harus membuat kami belajar lagi di tengah-tengah kesibukan mempersiapkan Uji Kompetensi Kejuruan untuk peserta didik kelas XII. Para siswa yang diturunkan bukannya belum pernah berlatih, mereka justru setiap minggu dilatih untuk pemrograman. Yang menjadi masalah, platform yang digunakan berbeda. Yang biasa mereka pelajari adalah bahasa pemrograman C yang diterapkan pada IDE Atmel Studio, sementara panitia mensyaratkan robot line followernya harus menggunakan Arduino dan dirakit sendiri.

Berjibakulah mereka merakit sendiri robot line followernya dan koding tentu saja, didampingi oleh seorang guru junior. Kami menerapkan jargon "dipaksa terpaksa biasa luar biasa". Kami paksa mereka (termasuk guru pendampingnya-untuk regenerasi) membaca datasheet komponen yang digunakan untuk merangkai robot line follower. Memprogram hardware harus paham bagaimana hardware itu bekerja. Keluhan mereka tentang kendala bahasa, saya jawab dengan "kan ada google translate, padukan dengan pengalaman belajar kalian." Kami paksa mereka membaca berbagai macam tautan terkait robot line follower, dan mencoba menuliskan 2 pangkat 5 masukan dari sensor yang mereka gunakan dan aksi apa yang harus dilakukan untuk menanggapi setiap masukan. Bimbingan kami lakukan online dan offline.

Bersyukur mereka pantang menyerah, usaha tidak mengkhianati hasil. Mereka menyabet juara 1 dan 2. Foto yang nangkring di thumbnail saya adalah robot line follower penyabet juara 1, yang mereka beri nama "Kecil-kecil Cabe Ijo."

Harapan kami, mereka semakin termotivasi untuk berkarya dan berprestasi.

Lombok Timur, 24 Maret 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ulasannya

24 Mar
Balas

Terima kasih bunda

25 Mar

Semoga sukses selalu,Bun. Salam literasi.

24 Mar
Balas

Terima kasih bunda. Semoga sukses selalu juga buat Bunda.

25 Mar

Subhahanallah... murid-murid yang hebat bunda, sukses selalu

24 Mar
Balas

Terima kasih bunda. Kadang kita surprise dengan kegigihan mereka. Semoga bunda sukses selalu.

25 Mar

maasyaaAllah.. mantap..salm kenal dan salm literasi

26 Mar
Balas

Terima kasih, bunda. Salam kenal juga.

26 Mar



search

New Post