Galuh Ratning

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

GALAU

Kepalaku cenat cenut, namun otak memerintahkan untuk tetap stay tune. Di belahan otak yang lain, terbayang beberapa tugas yang juga mesti diselesaikan. Kesemuanya membutuhkan proses membaca dan menulis. Aku menghela nafas panjang. Menghidupkan dua webblog dengan genre tulisan yang berbeda setiap hari ternyata tidak mudah. Harus memilih salah satunya, namun tak rela memilih.

"Otak kanan dengan otak kiri bekerja bersamaan, are you kidding me?" tetiba suara Tsukishima san mampir di ruang dengarku

"Aku lebih memilih yang aku sukai, yang tidak mengharuskanku berkeringat" celetuk Kenma, aku memandangnya seakan berkata "Hah??emang nyambung?"

"Ganbatte ne.....Kerahkan segala daya dan upaya" Daichi berusaha memberikan semangat, padahal ia tak tahu duduk persoalannya. Entahlah hari ini dia sedikit aneh.

"Nande Ratuna chan? Kenapa galau? Kamu bebas menentukan langkahmu. Fokuskan ke tujuanmu dong, dan stop melihat Tobio. Kamu pikir aku tidak cemburu?" Oikawa si Raja Besar muncul dengan gaya khasnya, selalu kompetitif dengan Tobio

"Aku rasa apa yang diucapkan Oikawa senpai ada benarnya." Tobio memberikan pendapatnya, sembari menatap langsung ke netraku, hal yang sangat jarang dilakukannya. Biasanya, ia memilih menghindari bertatapan mata.

"Ratuna chan, just relax. Oikawa benar, kamu bebas menentukan langkahmu. Menurutku untuk sekarang ini, cukup sampai di sini. Tutup laptopmu, istirahatlah. Jangan biarkan otakmu berasap. Istirahatlah sejenak. Kemudian besok setting ulang matrikmu. Ingat, jangan overlapping." Suzuki senpai ikut angkat bicara. Kali ini dengan nada yang lembut, tidak high tone seperti biasanya.

"Ah..... terima kasih, semuanya. Ja mata ashita" ujarku lantas mematikan laptop. Rasanya aku tahu apa yang harus kulakukan esok. Goodbye galau.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam litetasi

18 Mar
Balas

Terima kasih,pak. Salam literasi.

18 Mar



search

New Post