Galuh Ratning

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Game, Kenapa Tidak ?

Game, Kenapa Tidak ?

Untuk kesekian kalinya saya diamanahi untuk berakrab-akrab dengan algoritma pemrograman. Salah satu tugas saya adalah memperkenalkan algoritma pemrograman kepada para peserta didik kelas X. Suatu hal yang baru bagi mereka, meski sehari-hari mereka tidak pernah lepas dari algoritma pemrograman tanpa mereka sadari. Memperkenalkan hal yang baru dengan berceramah saja ternyata hanya menghasilkan hafalan-hafalan yang terpaksa harus diingat oleh mereka demi mendapatkan nilai yang lulus KKM. Begitu soal dimodifikasi sedikit saja, mereka bingung. Artinya mereka tidak memahami apa itu algoritma pemrograman. Saya berikan tambahan tugas membaca, ternyata tidak mempan juga. Rupanya tulisan singkat saya membunuh antusiasme mereka. Sebagian besar mereka tidak suka membaca. Setidaknya demikian hipotesa saya saat itu. Saya mengeluhkan hal itu pada seorang rekan senior, berharap mendapat masukan, sehingga hal itu tidak terjadi lagi di tahun ajaran berikutnya. Menurut saya beliau yang sama-sama mengampu mata pelajaran produktif (hal yang baru bagi peserta didik kelas X), sukses membuat peserta didik selalu menanti-nanti jam pelajarannya.

“Buat mereka senang dulu, bu. Kalau sudah senang, mereka akan memperhatikan. Mereka akan merasa membutuhkan materi yang disampaikan untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi”

Penuturan beliau membuat saya sibuk mecari-cari, kira-kira apa ya yang dapat digunakan sebagai pembuka pembelajaran tentang algoritma pemrograman ini. Algoritma pemrograman adalah kumpulan instruksi yang dijalankan dengan runtun untuk menyelesaikan masalah. Algoritma harus berakhir. Langkah-langkahnya harus jelas dan tidak boleh ambigu. Jadi, saya membutuhkan “sesuatu” yang dapat menjelaskan algoritma sesuai dengan karakteristiknya. Yang bukan dengan metode ceramah, tetapi harus mereka lakukan sendiri.

Sesampainya di rumah, saya mendapati si sulung sedang bermain code combat di laptop bapaknya. Saya cek sholat, dan makan siangnya. Sambil mengingatkan, jangan main game melulu. Dia monyongkan bibirnya, “ini game seru, Ami….Sekalian belajar koding” ujarnya membela diri. Mendengar si sulung, saya mendekat kepadanya, dan melihatnya menyusun perintah-perintah warna warni agar si hero bisa mengejar dan menangkap penjahatnya. Akhirnya saya mendapatkan ide bagaimana menarik perhatian para peserta didik untuk mempelajari algoritma pemrograman.

Memanfaatkan game algoritma pemrograman yang disediakan oleh website tertentu, saya membuat lembar kerja siswa. Tidak lupa mengumumkan kepada perserta didik bahwa pertemuan berikutnya wajib membawa smartphone ke sekolah. Mereka heran ketika saya minta demikian, karena peraturan sekolah yang mereka ketahui mereka tidak diperbolehkan membawa smartphone. Saya yakinkan mereka bahwa saya sudah melapor ke yang berwenang di sekolah untuk masalah per-smartphone-an dan sudah mendapat restu.

Tibalah saatnya mempraktikkan ide tersebut. Mereka harus menyelesaikan game dalam waktu tertentu. Diakhir pelajaran saya pandu mereka untuk membuat rumusan karakteristik algortima. Diskusi klasikal menjadi hidup, hingga bel pulang pun tidak mereka hiraukan. Terpaksa saya harus “mengusir” mereka dengan iming-iming pertemuan yang akan datang akan bermain game lagi. Syaratnya, mereka wajib merangkum materi tipedata, variabel dan konstanta yang sudah tayang di website pribadi saya, hehehe.

#Tulisan kesembilan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren metodenya Bu Galuh, Barokallah silahkan dikumpulkan metode-metode pembelajaran keren yang ibu lakukan, jadikan sebuah buku. Saya punya satu buku tentang itu Mewujudkan Pembelajaran IPS yang Seru dan Menyenangkan, isinya kumpulan best practice pembelajaran IPS untuk siswa, terus berkarya dan berbagi

09 Feb
Balas

Wah....terima kasih informasinya, pak. Akan saya coba kumpulkan.

09 Feb

Keren Bunda

07 Feb
Balas

Terima kasih :)

07 Feb



search

New Post