Kubismie
#Tulisan ketujuh
“Indomie….seleraku…” siapa yang tidak kenal potongan syair iklan mi kebanggaan nusantara ini ? Indomie memang selera semua kalangan. Jika ingin makan enak dengan bujet terbatas, Indomie lah jawabannya. Mudah didapatkan, harga terjangkau, rasa bintang lima. Pantaslah Indomie menjadi rajanya mi instan. Ditambah pengalaman menjadi anak kos, yang senantiasa didampingi oleh mi instan. Jadilah saya penggemar mi instan produksi PT. Indofood Sukses Makmur itu. Meski macam-macam merek mie menyerbu di pasaran, Indomie tetap numero uno.
Entah sejak kapan, saya bermasalah dengan mi instan. Perut terasa kembung jika berturut-turut mengkonsumsinya. Saya tidak lagi serampangan menikmati Indomie. Apalagi sejak bertekad memperbaiki pola makan. Saya harus rela menelan air liur setiap kali orang rumah menyantap Indomie rame-rame.
Saya mencari-cari informasi di youtube tentang bagaimana caranya menikmati Indomie dan tetap sehat. Bagi sebagian besar orang mungkin itu pertanyaan yang aneh. Ternyata bukan saya saja yang mencari informasi tentang hal itu. Saya menemukan informasi di kanal youtube mbak Yulia Baltschum. Dia menjelaskan cara menikmati Indomie ketika diet defisit kalori. Dia menyebutkan porsi mie nya dibagi dua saja. ”Wee….yang ada khilaf cemplungin semua itu mie satu bungkus” ujar saya pada diri sendiri. Kemudian dia menyarankan menggunakan kubis yang dirajang menyerupai mie, untuk menipu mata. Mungkin karena mata ini punya andil juga terhadap nafsu makan, hahaha. Darisana saya mendapatkan ide untuk membuat mie versi saya sendiri.
Kubismie, adalah mie dari kubis (brassica oleracea) yang dirajang menyerupai mie instan. Bumbunya cukup sederhana. Bawang merah, bawang putih, cabe rawit, terasi jika suka, minyak wijen dan saos tiram sesuai selera. Tidak lupa dilengkapi dengan telur ayam. Cara membuatnya, bawang merah, bawang putih, dan cabe dipotong halus. Didihkan air sekitar 100 ml, masukkan semua bumbu-bumbu. Kemudian masukkan kubis. Ketika kubis sudah agak layu, masukkan telur ayam yang sudah dikocok. Tunggu sebentar sampai telur matang. Kubismie siap dihidangkan.
Hingga saat ini, bagi saya kubismie menjadi alternatif paling enak ketika kerinduan akan Indomie mulai menyesakkan dada. Meski demikian, Indomie tetap seleraku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah pasti mantab rasanya, ada pengiriman cepat dari Lombok ke Surabaya nggak untuk kirim Kubismie ini Bu Galuh? Barokallah terus berkarya karena idenya ada di mana-mana
Alhamdulillah masih enak, Pak. Sayangnya kubismie belum bisa dikeringkan jadi sementara saya bagikan fotonya saja hehehe. Terima kasih pompaan semangatnya, Pak. Jangan bosan yaa :)
Pasti enak ya bunda, salam literasi
Alhamdulillah, enak di mulut saya, hehehe. Salam literasi.
Pasti enak ya bunda, salam literasi
Pasti enak ya bunda, salam literasi
Alhamdulillah, enak di mulut saya, bun. Salam literasi :)
Mantap resepnya Bund.Bisa dicobah nih, di musim hujan tambah manthaapp
Monggo Bun, semoga sesuai selera.
Itu favorit bu tp sekarang belum boleh makan mie dulu
Perlu kita datang mencicipi ini kanda. Pasti moiiik ini mah. Keren euy
Asli moiiiiik :)
Wah bikin penasaran nih...mau coba ah.... terimakasih ilmunya bunda...salam kenal...sukses selalu
Semoga sesuai selera. Terima kasih sudah mampir. Salam kenal dan sukses juga buat Bunda.
Resep baru bunda perlu dicoba. Salam literasi
Monggo, bun. Salam literasi
Wah kayaknya enak bunda, perlu dicoba nih resepnya. Terima kasih telah berbagi pengalaman. Salam kenal dr Nganjuk
Alhamdulillah masih enak di mulut saya, bun. Salam kenal juga dari Lombok :)