Mutasi
#Tulisan keempat
Pukul 06.00 seperti biasa aku bersiap menyusuri jalanan bersama si macho Jimny Super 1000 Hardtop. Tugas yang bukan main-main ini, harus dilaksanakan sebaik mungkin. Aku ditugaskan oleh pemerintah di sebuah sekolah negeri dekat pelabuhan penyeberangan antar pulau. Kehidupan masyarakatnya sangat berbeda dengan lingkungan tempat tinggalku meski jaraknya memakan waktu kurang lebih 40 menit. Sekolah yang seumuran dengan anak kelas 3 SD itu, baru bisa merangkak. Di sanalah aku mengabdikan diri. Mencoba menerapkan ilmu yang pernah kuperoleh selama merantau di luar daerah, sebelum akhirnya memutuskan menjadi guru.
Tahun kelima, ayah mulai memintaku untuk mengajukan mutasi. Namun aku menolak, aku berkilah bahwa abdi negara harus siap bertugas di mana saja. Pemandangan yang kusajikan setiap pulang mengajar membuatnya khawatir. Bukannya berkumpul bersama keluarga, aku tenggelam dalam pekerjaan yang tiada habisnya. Hidupku adalah untuk sekolah, agar manajemennya berjalan dengan baik, dan warga sekolah meningkat kesejahteraannya. Ayah bahkan ibu memprotesku, menuntut perhatianku, aku bergeming.
Matari baru naik sepenggalah, aku rapikan berkas-berkas rencana untuk tahun ajaran baru. Kami sudah siap menjalankan berbagai rencana yang telah disusun. Terbayang hasilnya akan mengukir senyuman pada wajah peserta didik, guru-guru, juga karyawan sekolah. Terbayang sanjungan dan jabatan tangan menghampiri. Ah bangganya. Tetiba telpon genggamku berbunyi. Tertera nomer yang aku kenal di layarnya, seorang kenalan di Kantor Cabang Dinas Kabupaten. Aku melongo mendengarnya bicara. Ia mengabarkan bahwa namaku tertera pada daftar mutasi kali ini. Mulai tahun ajaran baru yang tinggal satu minggu itu, aku harus menjalankan tugas di sekolah yang baru. Di luar kamar, ayah dan ibu tersenyum.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Di mutasi antara senang atau sedih. salam sukses selalu
Betul, Bapak. Salam sukses juga :)
Betul, Bapak. Salam sukses juga :)
Keren Bunda. Pengen bisa nulis pentograf juga
Saya juga baru belajar Bun. Modal nekat, tulis - upload hihihi
Selamat bertugas ditempat yg baru bu..salam sukses selalu
Tokoh yang di dalam pentigraf yang mutasi Bun. Saya berharap tidak di mutasi :). Salam sukses juga.
Pentigraf yang keren bunda. Sehat dan sukses slalu
Terima kasih, masih butuh belajar banyak. Sukses juga buat Bunda.
Mantap pak, sukses di tempat barunya pak. Salam literasi
Mantap buk, sukses di tempat barunya buk. Salam literasi. Maaf salah ngetiknya
Hehe...ini fiksi Bun. Salam literasi.
Untung yg mutasi bukan bu Galuh, jadi masih tetep di pulau Lombok yg indah ya bu hehehhe
Benar bu hehehe