#Tulisan kedua

#Pelatihan Sagusabu IGMPL Jatim 1 Hari Kedua

Jika akhir tahun 2020 saya memaksakan diri mengikuti pelatihan menulis, maka awal tahun 2021 dengan kesadaran sendiri saya bergabung dalam sebuah pelatihan menulis. Tidak tanggung-tanggung, ini pelatihan menulis buku tunggal, bukan menulis kumpulan puisi ataupun cerpen bersama-sama untuk kemudian dibukukan. Dikatakan nekat, tidak juga, saya sudah menyiapkan materinya sejak tahun 2018. Saya mencicil menulis kapanpun saya sempat (versi saya) pada sebuah website pribadi di https://galuhratna.alza.web.id. Ketika pandemi terjadi, tulisan di web pribadi tersebut sangat membantu saya dalam kegiatan belajar mengajar jarak jauh, namun masih terasa kurang. Saya juga sudah membuat diktat. Diktat yang hanya dicetak dan dijilid biasa itu segera lapuk oleh banyaknya sentuhan para peserta didik. Akhirnya, saya menetapkan hati untuk membuat buku. Alasan lainnya, karena memang buku paket untuk mata pelajaran yang saya ampu sangatlah jarang. Jika ada, untuk memperolehnya saya harus memesan di marketplace. Belum lagi isinya seringkali tidak sesuai dengan keinginan, dan tidak mengakomodir kenyataan yang saya temui di lapangan. Saya pun memantapkan hati untuk mengikuti pelatihan ini dengan harapan lahir sebuah buku pelajaran yang dapat digunakan oleh anak didik saya maupun orang lain yang membutuhkan.

Mengikuti pelatihan sagusabu ternyata “waow !”. Saya pikir tugas-tugas yang diberikan bisa dikerjakan sesantai mungkin. Tapi, olalalaaaaa…….deadlinenya bikin menganga. Hari pertama ditugaskan untuk menulis resolusi tahun 2021 dan deadlinenya malam itu juga. Hari ini ditugaskan membuat outline dan sinopsis buku. Deadlinenya ? malam ini jugaaaa. Meski ikut pelatihan atas kesadaran sendiri, saya merasa benar-benar dipaksa untuk mengerjakan tugas. Terpaksa usai pelatihan saya tetap duduk menekuri laptop. Memencet tuts-tuts keyboard sambil mencoba merangkai kata-kata. Outline yang pernah saya tulis jauh sebelum pelatihan, yang dulunya tidak selesai-selesai, akhirnya berhasil saya susun. Ditambah sinopsis yang tidak pernah terlintas di pikiran saya pun rampung juga. Lega rasanya dapat menyelesaikan tugas sebelum tenggatnya. Benar-benar the power of Dipaksa-Terpaksa, semoga terbiasa untuk kemudian menjadi luar biasa. Amiin.

Tidak lupa, terima kasih untuk bapak-bapak pemateri, motivasi dan ilmu yang diberikan luar biasa. Terima kasih juga untuk teman-teman seperjuangan, semangatnya sungguh membarakan semangat saya. Yuk, selesaikan bukunya !

Lombok Timur, 23 Januari 2021