Window Shopping
#Tulisan kedelapan
Metode ceramah dalam mengajar merupakan metode primitif yang hingga saat ini masih populer. Metode sejuta semiliar guru ini metode wajib yang harus dikuasai oleh guru. Banyak guru termasuk saya merasa tenteram aman damai sentosa menerapkan metode ini karena inilah metode yang paling mudah. Alasan lainnya kurang pengetahuan akan macam-macam metode dan model pembelajaran. Jadi, meski kejenuhan melanda, saya tidak dapat berpaling dari metode ini.
Beruntunglah saya ditugaskan mengikuti sebuah pelatihan yang diselenggarakan oleh LPMP NTB. Dari kegiatan tersebut saya mengenal beberapa metode dan model pembelajaran. Ada satu model pembelajaran yang tidak terlalu banyak melibatkan metode ceramah, saya terapkan ke anak-anak didik saya sepulang dari pelatihan. Kebetulan materi yang akan dibahas adalah tentang sejarah, karakteristik, dan bagian-bagian mikroprosesor dan mikrokontroler. Model pembelajaran itu disebut dengan window shopping. Peserta didik, saya bagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok memiliki tugas mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang materi yang akan dibahas. Semua informasi yang didapatkan, dirangkum kemudian dituliskan pada selembar kertas karton. Diperbolehkan menambahkan gambar dan warna. Intinya, dibuat semenarik mungkin. Setelah jadi, lembar presentasi tersebut ditempel di dinding kelas dan dijaga oleh seorang anggota kelompok yang dianggap paling menguasai materi yang mereka siapkan. Sementara itu anggota kelompok harus menyebar ke kelompok-kelompok lain untuk mencari informasi tentang hal-hal yang ada dalam daftar pertanyaan yang saya bagikan dan juga daftar pertanyaan yang mereka siapkan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kelompok temannya, guru memandu diskusi klasikal dan mengkonfirmasi informasi yang diterima. Diakhir kegiatan, mereka membuat laporan singkat tentang kegiatan yang mereka lakukan.
Alhamdulillah, dengan metode ini meski jam mengajar saya 4 jam terakhir , pas dengan jam lapar dan ngantuk, anak-anak didik saya tetap semangat. Mereka merasa senang dengan model belajar seperti itu. Tidak melulu mendengar ceramah dari guru, melainkan dilibatkan dalam mencari informasi terkait dengan pelajaran mereka. Alasan lainnya bisa ngedeketin gebetan dengan dalih mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru, hehehe.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap metode belajarnya BundaSudah pembelajaran tatap muka lah ?
Ini sebelum pandemi, Bun. Sekarang sedang BDR untuk kelas X dan XI, kelas XII tatap muka terbatas.
Ha ha,bisa saja bunda hebat ini.Terima kasih sudah diberikan ilmu
Terima kasih, masih terus belajar juga saya, Bun :)
Keren, metode window shopping .sukses selalu bunda.
Terima kasih, bun. Sukses selalu juga buat bunda.
Keren... bisa dicoba nanti kalau sudah tatap muka ini. Sukses selalu ya bu
Terima kasih, sukses selalu juga buat ibu.