Seperti biasa dewan guru SMP Muhammadiyah 6 memberikan tausiyah kepada murid-murid di sela-sela kesempatan seperti selesai sholat Dhuhur. Kali ini yang menyampaikan tausiyah adalah Ustadz Husain M. Zahri.

Ustadz Husain yang memiliki keturunan asli Timor Leste ini memaparkan bahwa 'arti penting Tahun Baru yang sejatinya milik umat Islam'.

Beliau mengatakan "Muharram merupakan bulan yang sangat berpengaruh pada sejarah kehidupan umat Islam. Suatu bulan yang menjadi pembuka tahun dalam kalender Islam, Hijriyah. Umat Islam khususnya kalangan muda-mudi ini tidak boleh melupakan Tahun Baru milik umat Islam, karena bulan yang penuh barokah dan rahmat ini awal mula segala kejadian di alam ini. Bulan Muharram juga termasuk salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah dalam Al Quran (AT Taubah : 36).

Seketika murid-murid dibuat terheran-heran dengan wajah kagum karena umat Islam memiliki tahun baru sendiri yaitu tahun baru Hijriyah.

Dilanjutkan kembali Ustadz Husain menggambarkan sedikit tentang Muharram yakni tradisi penanggalan Hijriyah dirintis pada masa kekhalifahan Umar Bin Khattab RA. Pada waktu itu muncul wacana diperlukannya penanggalan yang baku dan seragam untuk berbagai urusan kenegaraan dan kemasyarakatan. Kemudian, munculah berbagai usulan dari para Sahabat. Pada akhirnya disepakati bahwa peristiwa hijrah Nabi SAW dari Makkah menuju Madinah dijadikan patokan dalam perhitungan awal tahun kalender Islam.

Selain itu Ustadz yang sudah bertahun-tahun tinggal di Jawa ini memaparkan pepatah Jawa yakni "Ojo kuminter mundak keblinger, Ojo cidra mundak cilaka" yang berarti "Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, Jangan suka berbuat curang agar tidak cilaka".

Terakhir sebelum murid-murid dipersilahkan istirahat makan dan minum, Ustadz yang mempunyai keluarga di Makasar ini menutup dengan mengutip salah satu ayat Al Quran yakni "semakin bertambah usia semakin lemah tangan menggenggam, karena Allah sedang mendidik kita agar melepaskan cinta dunia" (QS. Hud: 15-16)