Ganjar Indrawan

Guru IPS di SMP Muhammadiyah 6 Surabaya. S1 Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran UNESA 2011...

Selengkapnya
Navigasi Web
Wes Wayah'e Merdeka Rekk..
Bersama para veteran di SMP Muhammadiyah 6 Surabaya

Wes Wayah'e Merdeka Rekk..

Seperti kita ketahui di berbagai daerah, setiap 17 Agustus banyak dirayakan dengan bermacam-macam lomba, biasanya dinamai lomba agustusan. Tujuannya untuk memperingati kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan.

Selain itu tujuan diadakan berbagai lomba hanya untuk kesenangan semata, sehingga banyak mengundang beragam kalangan dari yang tua sampai muda. Maka dari itu lomba-lomba tersebut harus tetap hadir dan meriah sampai saat ini.

Di tempat kami SMP Muhammadiyah 6 Surabaya pun tidak ketinggalan turut memeriahkan dengan mengadakan beberapa lomba seperti makan kerupuk yang memiliki filosofi kesulitan pangan pada masa penjajahan akibat dari hasil panen diambil penjajah. Ada juga lomba balap karung yang menggambarkan pedihnya zaman penjajahan, terutama pada saat pendudukan jepang. Pada saat itu Indonesia begitu miskin sampai-sampai tidak mampu membeli kebutuhan sandang, akhirnya karung goni sebagai gantinya. Ada juga sepeda lambat yang mengandung filosofi “biar lambat asal selamat”.

Kemerdekaan sendiri memiliki arti penting bagi kehidupan rakyat Indonesia. Meski sudah 73 tahun Indonesia merdeka namun tidak seluruh elemen masyarakat merasakan kemerdekaan sepatutnya. Menurut kamus Bahasa Indonesia, merdeka adalah bebas dan lepas dari segala macam penjajahan. Macam-macam penjajahan bisa berupa penjajahan ekonomi, politik, sosial.

Di bidang ekonomi tantangan mengisi kemerdekaan salah satunya yaitu memikirkan bagaimana memberdayakan kegiatan ekonomi masyarakat kecil menengah ke bawah dengan menggandeng masyarakat ekonomi menengah atas, mendidik menjadi seorang pengusaha dengan meninggalkan mindset seorang karyawan atau bisa dibilang jadilah seorang bos jangan mau menjadi pesuruh atau jongos karena pesuruh atau jongos adalah peninggalan penjajah.

Di bidang politik pasca reformasi seperti saat ini, bangsa kita masih terjajah salah satunya adanya isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan). Tantangan saat ini adalah bagaimana mengisi kemerdekaan dengan membebaskan negara dari eksploitasi dan kapitalisasi isu SARA. Dengan begitu, setiap individu dan kelompok dalam masyarakat mampu hidup dalam keselarasan dan kesetaraan berdasarkan perbedaan nilai-nilai budaya yang dimilikinya. Karena perbedaan adalah kodrat sejarah yang harus dimaknai sebagai kekayaan nilai-nilai yang dapat disinergikan untuk membebaskan rakyat dari kemiskinan, kebodohan dan ketidaksejahteraan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Suiip pak Indra, saya juga ngajar di Surabaya MTsN 4 Surabaya, teruslah menulis, kalau butuh buku Best Practice IPS, bisa hubungi saya, atau baca artikel saya

15 Aug
Balas

Injeh pak siyap terimakasih banyak

22 Aug

Wes wayahe merdeka! Mantaffff. Salam sehat dan sukses selalu...pak guru. Barakallah.

15 Aug
Balas

Terimakasih banyak, semoga sehat dan sukses selalu, terus berkarya. Barakallah

22 Aug



search

New Post