Nasi bakar adalah makanan yang cukup sederhana, tetapi sangat berselera untuk mencicipi. Tidak hanya kuat dengan bentuk alaminya seperti lontong menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya, tetapi bau aroma yang menebar rasa nikmat menggugah selera. Nasi bakar jika diruntun bahan-bahannya terdiri atas: beras, minyak samin; isinya sewiran ayam, dan tempe; disempurnakan dengan bumbu-bumbu dasar, dan dibungkus dengan daun pisang. Diolah dengan bertahap-tahap menjadi akhir yang sangat enak. Siapa yang tak tergoda dengan aroma rasa nasi bakar. Jika sudah dibuka pembungkusnya, siapapun yang sudah makan akan tergoda dengan aromanya. Nasi bakar layaknya kita dalam sebuah wadah yang terorganisasi. Terdapat perbedaan daerah, bahasa, bahkan pemikiran, layaknya seperti isi nasi bakar. Terjalin sebuah ikatan hubungan yang mempunyai visi dan misi sama. Kebersamaan dan kerukunan dalam sebuah ikatan keluarga atau organisasi jika tercipta persatuan dan kerukunan akan menciptakan suasana nyaman dan tentram dalam bekerja, belajar, ibadah, dan sebagainya. Agama Islam mengajarkan kepada kita sebagai umatnya untuk membina persatuan dan kerukunan. Firman Allah :

“Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.(Q.S.Al Hujurot{49}:13).

Di dalam saung yang sangat sederhana dinikmati nasi bakar bersama, hilang rasa lapar dan penat sesaat. Nasi bakar hanyalah sebagai sarana membentuk kebersamaan, saling menghormati dan mengalah dalam kebaikan. Mengalah selain melaksanakan ibadah merupakan perbuatan positif, sangat terpuji walau berat dilakukan. Di dalamnya ada pengorbanan yang luar biasa, namun tidak semua bisa melakukannya.