Pasar Minggu Pagi
Minggu pagi semarak
Pasar penuh warna
Barang dan manusia tumpah ruah
Pembeli dan penjual menyeimbangkan kepuasan
Kepentingan kantong dan silaturahmi larut dalam kerumunan
Segarnya hijau kangkung dan kacang panjang
Merah cabai dan tomat menyembul dari keranjang
Memacu semangat pejuang rejeki
Memicu keringat pencinta plecing sepertiku
Kini tak lagi sama
Beberapa kali Minggu pagi
Kotaku berlalu tanpa keramaian pasar
Aku amat kehilangan keromantisan pasar
Interaksi Minggu pagi yang khas telah sirna
Kemana ia pergi?
Siluman itu meluluhlantakkan semarak Minggu pagi
Kehadirannya menidurkan warna-warni pasar kotaku
Lorong dan lapak bak perumahan sepi tanpa penghuni
Pasar Minggu pagi, kapan bisa kucumbu kembali dirimu?
Kebun Sawit, 110520
#TantanganMenulisGurusiana (Hari ke-72)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar