Gesti Budianti

Seorang ibu rumah tangga, ibu dari 3 putri.Lahir di Klaten, melalui masa sekolah di Salatiga dan sebagian besar di Rembang.Berkarya di SMP N 1 Kaliori mulai tah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Peduli Lingkungan Ala Mbah Wongso

Peduli Lingkungan Ala Mbah Wongso

           Tantangan menulis 60hari#gurusiana# hari ke 32

Peduli Lingkungan Ala Mbah Wongso

           Wongso Sumarto. Nama yang kutahu dari catatan surat keterangan lahir yang kubaca. Mbah Wongso memiliki tanah pekarangan yang sangat luas. Di halaman depan maupun samping kanan kiri dan belakang rumahnya penuh dengan pepohonan. Mulai dari pohon kelapa. Pisang, Jambu biji, jambu air, rambutan, mangga, melinjo, sukun, jeruk, semua ada. 

            Setiap kali  cucunya yang ada di kota pulang untuk  liburan, maka mereka semua pasti diberi tugas, tidak ada yang terlewat, harus membantu menyapu halaman yang sangat luas itu. Sapu lidi dibuat sendiri dari pelepah pohon kelapa yang garing. Dibuat sejumlah cucu yang ada. Kalau dihitung ada 8 orang. Uniknya Mbah Wongso tidak pernah menyediakan pengki. Jadi sampah daun yang disapu cucu-cucunya langsung masuk disetiap lubang yang ada di dekat setiap pohon yang ada. Jadi  setelah lubang penuh, langsung di beri tanaman lalu segera diurug. Seperti itu, tidak pernah  Mbah Wongso membakar sampah daun, semuanya di pendam untuk pupuk alami tanaman diatasnya. Hasilnya...semua tanaman Mbah Wongso subur-subur. Dan bila mau memeram pisang dalam jumlah banyak karena segera akan digunakan, Mbah Wongso membuat lubang sesuai jumlah tandan pisang yang akan diperam. Setelah itu ditutup, disisakan lubang sedikit cukup buat memasukkan asap ke dalamnya. Ditutup rapat, ditunggu tiga hari , lubang dibongkar, semua pisang sudah matang , siap di gunakan, misal saat orang mau punya kerja.

      Ada lagi yang unik, setiap kali Mbah Wongso akan mengambil buah atau memanen selalu "nembung" pada tanaman tersebut. Begitu pula saat menanam, merawat, selalu  Mbah Wongso mengajak bicara tanamannya seperti pada manusia. Berkomunikasi. Sepertinya tanaman-tanaman itu mengerti, terbukti buah yang dihasilkan sangat memuaskan. Dan satu lagi, Mbah Wongso selalu berbagi dengan tetangga-tetangga saat panen buahnya. Sebagai tanda syukur atas rejeki yang dilimpahkan Tuhan Yang Maha Pemberi padanya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aku suka banget pola hidup Mbah Wongso. Semoga jadi contoh ya Bu Gesti

17 Jul
Balas

Si mbah yg luar biasa.

17 Jul
Balas

Iya bu...no pestisida..terima kasih sunggah singgah bu

17 Jul

keren banget bunda .., salam sukses selalu

18 Jul
Balas

Kereeen Bu

17 Jul
Balas



search

New Post