Tertekan
Pentigraf#menulis lagi hari ke tujuh
Tertekan
Terbiasa bertatap muka, tapi kini tak boleh dilakukan. Biasa berinteraksi secara langsung, kini harus daring dengan menggunakan aplikasi yang membuat Bu Surti pusing binti pening kepalanya.
Usia yang sudah mendekati masa pensiun, jari yang tak terbiasa pegang "tikus", mata yang sudah mulai rabun, kurang update, dan gaptek semakin membuat Bu Surti tidak pede.
Puncaknya, siang itu Bu Surti pulang sekolah naik dokar, lewat depan rumah, Bu Surti lupa, malahan minta Pak Kusir lanjut terus. Suami yang melihat segera mengejar. Ketika ditanya motornya mana, jawab Bu Surti " masih disekolah."
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah kebayang, sepertinya banyak faktor yang membuatnya lupa meninggalkan motornya di sekolah. Keren pentigrafnya Bu. Saya follow Ibu ya.
Terima kasih, sy folback juga
Kereeen pentigrafnya, Bunda. Sukses selalu. Salam literasi
Terima kasih Bpk, sudah singgah
Hehehe faktor "U" Bu SurtiKeren bu
Iya bu...
Waduh, hee kasihan bu Surti...keren bu pentigrafnya
Terima kasih bu yg sll setia menengokku
Keren n mantap bu Ges. Jd ke inget bu Sapto Bu
He.. He..