Ghonimatul Ulumiyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

BEST PRACTICE PPL Meningkatkan motivasi belajar bahasa inggris siswa menggunakan media aud

Lokasi : MTs YAPIK Karanganyar

Alamat : Kutosari Karanganyar Pekalongan

Tanggal : 2 Desember 2022

Penulis : Ghonimatul Ulumiyah, S.Pd.

A. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah yang dihadapi penulis adalah motivasi belajar siswa yang rendah. Akar dari permasalahannya adalah cara mengajar guru yang monoton, tidak variative dan tidak memanfaatkan teknologi dengan maksimal.

Guru yang dulu mengajar hanya menggunakan metode konvensional atau ceramah seringkali menyebabkan motivasi belajar siswa menjadi rendah,karena siswa merasa bosan sehingga siswa cenderung mengantuk atau bercerita sendiri dengan teman sebangku.

Guru pada abad 21 ditantang untuk melakukan akselerasi terhadap perkembangan informasi dan komunikasi. Kemajuan teknologi informasi telah meningkatkan fleksibilitas dalam memperoleh ilmu pengetahuan bagi setiap individu baik guru maupun siswa. Penggunaan teknologi haruslah diterapkan secara massif diseluruh tingkat Pendidikan,karena guru jaman sekarang harus dituntut lebih dalam penggunaan teknologi. Penggunnaan teknologi juga menjadi salah satu cara meningkkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu guru juga dituntut mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik minat peserta didik.

Solusinya adalah guru menggunakan model pembelajaran PJBL ( project based learning ) yang berpusat pada siswa dan memanfaatkan teknologi seperti penggunaan hp dalam pembuatan project berupa video dengan menggunakan aplikasi alight motion, penggunaan video dalam proses pembelajaran, penulis ambil dari youtube. Selain itu penggunaan power point dalam pembelajaran.

B. Permasalahan yang Dihadapi

Dalam setiap perubahan pasti ada tantangan yang akan kita hadapi. Apalagi dalam proses belajar mengajar dimana kita menghadapi berbagai macam karakter peserta didik.

Tantangan yang dihadapi penulis dalam praktik pembelajaran adalah:

1. Proses pembelajaran yang Masih teacher centered dan kurang inovatif sehingga motivasi belajar siswa rendah

2. Guru kurang menguasai TIK dan belum memanfaatkan TIK dalam proses pembelajaran.

C. Langkah-langkah yang dilakukan

Untuk mengatasi masalah yang dihadapi penulis maka diperlukan strategi yang harus dijalankan pada kegiatan belajar mengajar. Adapun Langkah-langkah yang penulis lakukan untuk menghadapi tantangan atau masalah tersebut adalah:

1. Membuat perangkat pembelajaran

Pada Tahap persiapan ini merupakan tahap yang tidak boleh dilewatkan. Persiapan yang matang akan membuahkan hasil yang maksimal. Hal pertama yang penulis lakukan adalah memilih model pembelajaran yang tepat. Karena permasalahan yang penulis hadapi adalah motivasi belajar Bahasa inggris siswa yang rendah maka penulis menggunakan metode yang berpusat pada siswa atau student center yaitu diskusi dan mempresentasikan.

2. Menerapkan model pembelajaran yang tepat

Dalam kasus ini penulis Menerapkan model pembelajaran PjBL ( project based learning) dengan metode diskusi dan presentasi. Adapun sintak dari PjBL adalah menentukan masalah, merencanakan proyek, membuat jadwal penyelesaian proyek, memonitor kemajuan penyelesaian proyek, mempresentasikan hasil penyelesaian proyek dan mengevaluasi dan refleksi proses dan hasil proyek. Dengan menggunakan model pembelajaran ini siswa bisa lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga motivasi belajar siswa akan lebih meningkat.

Project Based Learning (PjBL) dinyatakan oleh Thomas, (2000) sebagai pembelajaran berbasis proyek yang merupakan pendekatan pembelajaran inovatif, yang menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks.

Thomas, J.W. 2000. A Review on Research on Project-Based-Learning. (Online), (http://www.autodesk.com/ foundation),

Ketika guru berhasil menerapkan pembelajaran berbasis proyek, siswa akan termotivasi, dengan terlibat secara aktif dalam pembelajaran mereka sendiri, dan menghasilkan pekerjaan kompleks yang berkualitas tinggi (Blumenfeld et al, 1991, dalam Bos, 2011).

( Boss. S. 2011. Make Project Planning a Collaborative Practice. (Online), (http:// www.edutopia.org),

Oleh sebab itu penulis memilih model pembelajaran PjBL (problem based learning) yang berpusat pada siswa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Menggunnakan TPACK

Dalam menghadapi permasalahan tentang motivasi belajar rendah,salah satu strategi yang digunakan adalah penggunaan atau pemanfaatan TPACK dalam pembelajaran. disini penulis menggunakan smart phone dalam membuat proyek berupa video yang menggunakan aplikasi alight motion dalam pembelajaran materi procedure text. Sehinggga siswa merasa tertantang dan mencoba hal baru dalam proses pembelajaran. Selain itu guru juga menggunakan video dan power poin dalam penyampaian materi pembelajaran .dengan ini peserta didik lebih antusias dan semangat dalam proses pembelajaran.

Menurut Izuddin (2012) bahwa Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran membuat siswa dapat melakukan kontrol dalam aktivitas belajarnya. Kemampuan teknologi untuk menampilkan informasi yang diperlukan oleh siswa dapat membantu dalam menggali ilmu dan kegiatan belajarnya. Pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat meningkatkan pegetahuan siswa dan dapat memotivasi belajar siswa dalam menggunakan teknologi.( Syarif, Izuddin. 2012. Pengaruh Model Blended Learning Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa SMK .Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 2. Hal 236)

Menurut Sudjana dan Rivai (1992) manfaat video yaitu: 1). Dapat menumbuhkan motivasi. 2). Makna pesan akan lebih jelas sehingga dapat dipahami oleh peserta didik dan memungkinkan terjadinya penguasaan dan pencapaian tujuan penyampaian.

Sumber: Sudjana,N & Rivai,A 1992.Media Pembelajaran.Bandung: Penerbit CV. Sinar Baru Bandung

D. Refleksi ddan Dampak

Dampak dari langkah-langkah yang sudah penulis lakukan adalah sebagai berikut:

1. Peserta didik antusias saat pembelajaran

2. Peserta didik mengikuti pembelajaran dengan aktif

3. Penggunaan smart phone dalam pembuatan proyek berupa video tentang “how to make something” memberikan pengalaman menyenangkan saat pembelajaran

4. Pembagian peran saat diskusi membuat masing-masing peserta didik bertanggung jawab atas perannya.

5. Metode diskusi melatih kerjasama antar peserta didik

Respon yang didapat terkait dengan strategi yang dilakukan yaitu; untuk rekan guru mereka menjadi termotivasi untuk memperbaiki cara mengajarnya selama ini terkait model, media dan metode yang digunakan. Sementara untuk peserta didik, mereka lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

E. Kesimpulan

Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah yang penulis terapkan pada PPL ini efektif untuk meningkatkan motivasi peserta didik dalam pembelajaran procedure teks. Hal ini bisa dilihat dari hasil penilaian peserta didik rata-rata memperoleh nilai diatas kkm dan antusiasme peserta didik dalam proses pembelajaran.

Respon peserta didik terhadap pembelajaran dengan PjBL dengan media audio visual dan metode diskusi dan presentasi ini sangat positif. Selain itu, teknologi yang digunakan di kelas membuat peserta didik lebih antusias dalam pembelajaran. Keaktifan, antusisame dan hasil evaluasi saat pembelajaran berlangsung merupakan bukti nyata bahwa praktik ini dapat meningkatkan motivasi peserta didik.

F. Kajian Pustaka

Thomas, J.W. 2000. A Review on Research on Project-Based-Learning. (Online), (http://www.autodesk.com/ foundation),

Boss. S. 2011. Make Project Planning a Collaborative Practice. (Online), (http:// www.edutopia.org),

Syarif, Izuddin. 2012. Pengaruh Model Blended Learning Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa SMK .Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 2. Hal 236

Sudjana,N & Rivai,A 1992.Media Pembelajaran.Bandung: Penerbit CV. Sinar Baru Bandung.

G. Lampiran

Lembar pengesahan berbentuk link google drive

https://drive.google.com/file/d/1okB8Wf7j7AFp1d44_xx9xfdPDJzmsFEc/view?usp=drivesdk

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post