Gian Yoga Permana

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
TERSESAT DIJALAN YANG LURUS
image source by google.com

TERSESAT DIJALAN YANG LURUS

Tersesat dijalan yang lurus, peribahasa yang kiranya cocok untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang dialami oleh sebagian besar guru tidak tetap / honorer, baik yang mengabdikan dirinya di sekolah negeri atau swasta. Diferensiasi status kepegawaian seakan mendiskreditkan abdi pendidikan bertitel guru honorer ini, yang lebih miris adalah ketika muncul pertanyaan dan sindiran di lingkungan masyarakat.

“Sekarang anda bekerja dimana pak” ? “Alhamdulillah pak, qadarulloh saya sedang mengemban amanah menjadi seorang guru”, “oh bagus sekali pak, sudah diangkat apa belum pak”? “belum pak, saya masih honorer”, “oh kalau begitu belum bisa disebut guru beneran pak, guru itu harus PNS pak !!”

Perbincangan polos ini benar – benar sangat kontroversial, perbincangan ini mengundang sebuah pertanyaan besar, apakah guru adalah jabatan yang bisa dibedakan dengan status / legalitas tanpa melihat hakikatnya pengertian guru itu sendiri secara arif dan bermoral ? sekali lagi saya tegaskan, guru adalah profesi yang berbeda dengan profesi lain pada umumnya, guru tidak bekerja, melainkan berkarya “teaching is art”. Berkarya sampai akhir hayat.

Berkarya bagi kami guru honorer memiliki dinamika yang begitu menyenangkan, bagaimana tidak ? guru honorer yang memiliki background ilmu pendidikan tertentu, kebanyakan mengampu mata pelajaran yang tidak sesuai dengan background ilmu pendidikannya, nyatanya kami sedang berada pada jalan yang “lurus” dibidang pengabdian pendidikan, dan “tersesat” pada proses yang kami jalani, karena kami dituntut untuk menguasai bidang ilmu lain dengan alasan yang bisa diterima dengan akal sehat dan peraturan yang menyatakan demikian. Ini dilematis, apalagi saat kami harus memperhatikan salah satu hadist Rasullulloh SAW, “Jika salah satu pekerjaan diserahkan bukan kepada Ahlinya, Maka tunggulah kehancurannya”, hadist ini bermakna luas, mendalam dan menjadi acuan bagi kami untuk tidak menyepelakan tugas pembelajaran kami ketika mengampu mata pelajaran lain yang tidak sesuai background kami.

“Malu bertanya sesat dijalan”, peribahasa ini lah yang menjadi salah satu faktor semangat bagi kamu untuk berusaha dan belajar lebih keras dalam menguasai backround ilmu pendidikan lain, kerja keras dan pengorbanan kami untuk mempelajari ilmu tersebut seakan menjadi nasehat dan petunjuk dari Alloh untuk senantiasa belajar dan terus belajar di berbagai disiplin ilmu, tuntutan ini yang senantiasa menjadi dasar semangat kami untuk menguasai dan mengamalkan ilmu kepada murid – murid kami, karena kami yakin “Man jadda wa jadda”. Kepada semua rekan yang sedang tersesat dijalan yang lurus, teruslah belajar, belajar, dan belajar, karena seorang yang berhenti belajar akan mengalami kejumudan, stagnansi pandangan / wawasan pendidikan, dan akan selalu merasa pada titik teraman dalam karirnya. Qadarulloh kita diberikan kesempatan yang luar biasa oleh Allah sebagai ladang jihad pendidikan di bangsa tercinta ini, tanpa pula mendiskreditkan guru – guru lain yang berstatus ASN, tetaplah bimbing kami, nasehati hati kami dengan ikhlas dan terarah karena kami yakin salah satu dari kalian dulu pernah berada diposisi kami, kami hanya membagi semangat ini. Dan ini bukan keluhan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

"“Belum pak, saya masih honorer”, “oh kalau begitu belum bisa disebut guru beneran pak, guru itu harus PNS pak !!” Luar biasa pandangan di masyarakat sulit dibantah ya. TIdak apa-apa pak yang penting niatnya. Biarkan Allah ynag menilainya.

10 Jul
Balas

Man jadda wa jadda Pak..setuju ...

10 Jul
Balas

Guru tetaplah guru apapun status kepegawaian nya, Pak. Semangat!

10 Jul
Balas

GTT( guru tetap terhormat !) Semangat. Niatkan untuk mengabdi pada Nya. Pasti akan mendapat ibalan yang lebih mulia. Termasuk fasilitas hidup kita. Aamiin.

10 Jul
Balas

Amin ya Allah terimakasih pa, GTT (guru tetap terhormat) akronim indah pak terima kasih sudah memberikan saya modal berharga dari akronim tersebut

10 Jul

Amin ya Allah terimakasih pa, GTT (guru tetap terhormat) akronim indah pak terima kasih sudah memberikan saya modal berharga dari akronim tersebut

10 Jul

setuju pak, terkadang hal seperti ini memang tidak pernah di hargai padahal apapun status kepegawaiannya, tanggung jawab moral seorang guru adalah sama. Tetap Istiqomah Pak Gian Yoga.,

11 Jul
Balas



search

New Post