Asa di Langit Barat
Asa di Langit Barat
Makin tua aku makin ganteng. Pede saja kali ya untuk diri sendiri. Meskipun jidatku sudah mulai ditinggalkan rambut rambut mudaku, namun ternyata akan lebih tampak ganteng ketika kubiarkan jidat ini kusajikan vulgar. Biarpun keriput di sekitar mataku mulai menegaskan ketuaanku, namun di situlah tatapan kedewasaan seorang bapak ganteng sering menjadi perhatian banyak orang, keep silent terutama wanita.
Ini mungkin yang tidak kusadari ketika masih muda, ternyata senyumku adalah sesuatu yang selama ini baru kurasakan ketika aku sudah tua. Berhiaskan kumis tipis di atas bibirku serta menyembulkan barisan gigi teratur, senyum masa tuaku ternyata semakin manis, meski itu baru kudengar dari bisikan istriku saat duduk santai di teras rumah sore hari.
Tapi tak dapat aku pungkiri dengan menatap wajahku ini, banyak hal yang kemudian menjadi pemikiranku yang selalu menggoda mesra disetiap awal tidurku. Ini hal riil yang harus aku terima bahwa masa telah mebawaku, mengantarkanku pada ketuaan yang tak akan bisa aku tolak dengan argumentasi apapun. Hanya ada satu kata yang harus aku terima yaitu ya aku sudah tua.
Hal bijaksana yang harus aku lakukan yang pertama adalah aku harus menerima kenyataan bahwa aku ini sudah tua, baik secara fisik maupun usia. Kesadaran itu tentunya harus dilanjutkan dengan berusaha untuk melupakan kesenangan -kesenangan masa mudaku digantikan dengan berfikir dan berusaha istiqomah dalam langkahku menjadi orang dewasa untuk meraih kesuksesan di kehidupan selanjutnya.
Menyadari itu semua maka tentu aku harus dapat menentukan langkah – langkah realistis dalam masa tuaku ini dengan lebih banyak mendekatkan diri pada sang Khalik dengan berzikir, memuji kebesarannya karena di atas kekuasaan waktu yang membawaku ke masa tua ini, ada kekuasaan yang lebih haq, dialah Alloh SWT.
Aku tak berharap banyak di usia senjaku, pada saatnya nanti aku ingin menikmati masa pensiunku dengan istriku yang sudah tak cantik lagi namun masih setia membuatkan aku secangkir kopi sebagai bentuk kesetiaan abadi istriku padaku.
Giatno FG, 2017 Sagusabu, Media Guru Purbalingga
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ehm
Esih mentah banget
Benar koq Pak, kedewassan membuat lebih bijaksana dalam bersikap. Ide tulisannya hemmm bagus
Joss maen pisan koh, lanjutkan
Toop lanjut terus