Gina Anggiana Agustina

Gina Anggiana Agustina, S.Pd, Lahir di Bekasi pada tanggal 29 Agustus 1982. Domisili saat ini di Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi. Sulung dari dua bersaudara, me...

Selengkapnya
Navigasi Web
Belajar ala Ki Hadjar Dewantara

Belajar ala Ki Hadjar Dewantara

Sintesis Materi tentang Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Oleh Gina Anggiana Agustina, S.Pd

Calon Guru Penggerak Kabupaten Bekasi SMAN 1 Cikarang Pusat

 

Paradigma awal tentang murid dan pembelajaran di kelas, dimana menganggap belajar adalah mutlak suatu kewajiban peserta didik, guru memiliki kewajiban memberikan pengajaran sesuai dengan kurikulum sehingga tercapainya ketuntasan belajar. Berdasarkan serangkaian kegiatan belajar mengacu pada silabus dan analisis kompetensi dasar, melalui assessment dan kegiatan penilaian harian, tujuan akhirnya adalah peserta didik mendapatkan hasil akhir belajar berupa nilai. Belajar masih merupakan hal yang membosankan dan kegiatan rutin tak bermakna, sehingga peserta didik sulit menangkap tujuan pembelajaran sesungguhnya. Paradigma Belajar yang hanya tentang kewajiban bukan kebutuhan.

Situasi pendidikan jaman kolonial dan situasi pendidikan Indonesia saat ini hakikatnya sama, rakyat Indonesia masih terkotak-kotak an dengan adanya sekolah negeri dan sekolah swasta, fasilitas pendidikan yang belum adil dan merata, adanya kelas cerdas istimewa dan kelas reguler, adanya sekolah favorit dan sekolah non favorit, sekolah mahal yang berfasilitas lengkap, sekolah sederhana yang minim fasilitas. Masih juga terdapat sekolah tertinggal di pedalaman yang tertinggal. Belum merasakan kebebasan belajar sesungguhnya, dengan konsep adil merata di seluruh indonesia. Hakikat belajar sesungguhnya belum tercapai sesuai dengan cita-cita luhur Ki Hajar Dewantara setelah 1 abad lebih berlalu, menciptakan manusia yang bahagia. Peserta didik di situasi pendidikan Indonesia saat ini, terbelenggu dengan kewajiban belajar dan rutinitas sekolah. belum merdeka belajar sepenuhnya, tak ubahnya ketika masih dalam jaman kolonial.

Pemikiran KHD dengan konsep pendidikan dan pengajaran yang sangat student center, diyakini memang menjadi pondasi arah konteks pendidikan di Indonesia dan di sekolah-sekolah dewasa ini melalui kurikulum nasional. Dengan tuntutan pembelajaran abad 21 yang berpusat pada peserta didik, Guru harus menyiapkan peserta didik yang memiliki daya saing, membangun konsep diri dengan kreatifitas tak terbatas, inovasi, dan kemampuan literasi yang cakap. Karena dengan flashback ke belakang Ki Hajar Dewantara sudah menerapkan hanya dengan perbedaan kodrat jaman yang berbeda tidak serta merta membuat iklim belajar student center menjadi kadaluarsa. Bahkan dengan pemikiran KHD yang sudah teruji ini, maka arah kebijakan metode belajar dan konteks pendidikan di Indonesia berkaca dari cara KHD membuat Taman Siswa. Dan tujuan pembelajaran yang sebenarnya adalah menciptakan peserta didik yang butuh akan belajar, butuh akan aktualisasi diri, butuh akan pencapaian bahagia, well being pada level tertinggi kebahagiaan, menjadi pembelajar sejati sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara dimana makna pendidikan adalah tempat bersemainya kebudayaan, dimana pendidikan membangun peradaban dan melahirkan masa depan, sehingga dapat menjawab tantangan jaman. Walau melintasi berbagai periode perubahan jaman. Setiap pendidikan bebas dari segala ikatan, dengan menghamba kepada Allah dimana tujuan akhirnya adalah menjadi manusia bahagia dengan tingkat kebahagiaan tertinggi.

Proses pembelajaran yg mencerminkan pemikiran KHD dimana belajar mengajar adalah bagian dari pendidikan, Ki Hajar menekankan bahwa pembelajaran berpusat pada siswa, dengan memberikan penghormatan sepenuhnya pada siswa, menghamba pada siswa dimana artinya adalah segala bentuk tuntunan ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan siswa, sebagai guru kita bertindak sebagai fasilitator, pendamping dan yang menuntun siswa menemukan perubahannya, dari tidak tahu menjadi tahu sekaligus memiliki berbudi pekerti yang baik.

Yang sudah diterapkan dari konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara, fasilitator pendidikan dalam hal ini adalah guru berusaha menciptakan iklim belajar yang kondusif agar siswa nyaman, sekalipun pelajaran yang diampu tidak terlalu diminati. Berusaha bahwa siswa dengan bakat dan minat masing-masing berkembang sesuai dengan kodratnya. Dengan tidak memaksakan hasil belajar dengan target yang tinggi dan seragam, menerima perbedaan karakter dan kebiasaan peserta didik akan serta merta berbeda pula perlakuannya. Memberikan kebebasan pada peserta didik menyelesaikan dengan caranya, tidak mendikte hasil pekerjaan harus sama satu dengan yang lain, bebas berekspresi.

Perubahan konkret yang akan diterapkan, diantaranya dengan berusaha penuh meninjau kembali kondisi awal peserta didik, mempelajari latar belakang peserta didik agar bisa sepenuhnya menjadi fasilitator dengan tingkat keragaman yang tinggi, maka perlakuan terhadap peserta didik akan berbeda-beda pula sesuai kebutuhan dan kemampuan masing-masing. Dengan cara memanage waktu lebih prima, sehingga persiapan bekal media pembelajaran maupun assessment lebih siap dan lebih baik serta paripurna.

Yang akan diterapkan seyogyanya agar proses pembelajaran terwujud sesuai pemikiran KHD, melayani siswa dengan penuh kesadaran bahwa siswa adalah sebuah kertas yang sudah bertuliskan samar, dengan membantu menebalkan tulisan tentang hal-hal baik sehingga yang lebih dominan muncul. Selain itu juga merencanakan pembelajaran berbasis peserta didik, aktivitas dan tujuan pembelajaran selalu berpusat pada peserta didik. Dengan memahami dan refleksi diri kekuatan guru dalam menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru, keyakinan akan potensi diri dalam peserta didik memiliki hak nya untuk dibimbing dan dikembangkan dengan memfasilitasi sesuai kebutuhan siswa, sesuai dengan minat dan dan kemampuan masing-masing individu, berdasarkan keragaman latar belakang peserta didik.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

luar biasa. mudah2n pendidikan kihajar dewantara ini dapat di dilaksanakan olehbpara guru. Sehingga siswa merasa senang dalam belajar dan tujuan akhirnyapun tercapai. Sukses selalu. salam literasi

27 Oct
Balas

Tulisan yang keren Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik

27 Oct
Balas

Jazakillah khayr Bun, sdh mampir.

27 Oct

terima kasih yang sudah mampir baca, semoga dari kita semua bisa melahirkan generasi yang bahagia sesuai dengan tujuan dari pendidikan Ki Hajar Dewantara

27 Oct
Balas

tulisan bagus, inovatif...

27 Oct
Balas

tulisan bagus, inovatif...

27 Oct
Balas

Terima kasih sudah mampir,

28 Oct



search

New Post