Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak

Dalam Melaksanakan peran Guru sering dikaitkan bagaimana menjadi guru professional dan ideal. Guru yang professional belum tentu ideal dimata siswa, sebaliknya Guru ideal mungkin saja belum dikatakan professional berdasarkan satandar keilmuan yang berlaku pada institusi formal.

Guru dewasa ini bukan saja sebagai suri tauladan, yang hanya di gugu dan ditiru. Melainkan peran Guru ambil ada pada posisi sebagai pelatih, pendamping, fasilitator, dan penyemangat.

Terdapat nilai-nilai positif dari peran seorang Guru, diantaranya adalah kemandirian, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpusat pada murid. Nilai-nilai ini yang akan berimbas pula pada siswa. Nilai-nilai positif dan kebiasaan-kebiasaan pada pola pengajaran, yang akan membentuk pola belajar murid.

Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara melalui pemikiran dan filosofinya adalah usaha untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Kata ‘Pendidikan’ dan ‘Pengajaran’ itu sering kali dipakai untuk konteks yang sama meski padahal berbeda arti. Pendidikan dalam bahasa Belanda (opvoeding), sedangkan Pengajaran yang dalam bahasa Belanda nya (Onderwijs) adalah bagian dari pendidikan. Dimana Pengajaran adalah pendidikan dengan cara memberi ilmu atau pengalaman belajar yang bermanfaat bagi kecakapan hidupnya seperti yang dilakukan di sekolah.

Dalam menjalankan amanah menuntun peserta didik mendapatkan pengajaran dimana menciptakan merdeka belajar sehingga melahirkan murid merdeka yang sesuai dengan profil pelajar pancasila. Terdapat 6 profil pelajar pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong dan kebhinekaan global. Dalam mewujudkan profil pelajar pancasila yang dimaksud melalui sebuah pendidikan karakter dengan bekal nilai-nilai yang dimiliki guru seperti yang sudah disinggung di awal. Bahwa nilai-nilai positif yang harus dimiliki oleh guru agar terciptanya kondisi belajar yang kondusif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Peran guru penggerak dalam memaknai merdeka belajar dan mewujudkan murid merdeka adalah sebagai pemimpin pembelajaran dimana menuntun kepada lahirnya jiwa-jiwa kepemimpinan pada murid yang menduplikasi dari nilai-nilai seorang guru. Guru penggerak berkolaborasi dengan orang tua dari komunitas untuk mengembangkan sekolah dan kepemimpinan murid. Guru penggerak menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong weel being ekosistem pendidikan di sekolah. Mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berkolaborasi secara mandiri. Sehingga guru penggerak memiliki kematangan moral, emosi dan spiritual. Guru penggerak merencanakan, menjalankan, merefleksikan, mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada murid dengan melibatkan orang tua.

Dengan peran guru penggerak yang sudah disebutkan, maka kompetensi yang dikuasai oleh guru penggerak nantinya adalah mampu mengembangkan diri dan orang lain, mampu memimpin pembelajaran, mampu memimpin pengembangan sekolah, serta mampu memimpin manajemen sekolah.

Diharapkan melalui Guru Penggerak dapat menciptakan iklim belajar yang kondusif, inovatif, kolaboratif dan berpusat pada murid. Dampak positif lainnya jika peran Guru Penggerak dilaksanakan dengan baik, siswa akan merasa senang dan terfasilitasi pembelajarannya serta memiliki kebermanfaatan dalam proses pembelajaran bermakna. Yang akan dilakukan tentunya menuju merdeka belajar adalah semangat mengembangkan diri dan berproses, motivasi intrinsik yang akan menopang usaha agar selalu konsisten berbuat lebih. dengan cara pengembangan media pembelajaran yang menarik dan mampu memfasilitasi suasana belajar interaktif dan berpihak pada murid. Dimana pembelajaran kontekstual, yang selalu mengkaitkan materi dalam kehidupan sehari-hari sehingga lebih aplikatif dan murid lebih merasakan kebermanfaatannya.

SALAM DAN BAHAGIA

SALAM GURU PENGGERAK, MERDEKA BELAJAR !