GURU KOK MAKAN SAMBIL BERDIRI?
Kakek nenek kita dahulu pasti melarang kegiatan makan dan minum sambil berdiri. Ora ilok. Saru. Bahkan mereka menyamakan orang yang makan sambil berdiri seperti kuda atau binatang ternak yang lain. Kakek nenek kita dahulu melarang hal itu semata berdasarkan etika semata. sopan santun yang harus dijunjung tinggi. Mereka tidak mengaitkan dengan kesehatan atau nilai agama tertentu.
Namun, saat ini sopan-santun yang dulu begitu dipatuhi perlahan mulai pudar. Saat menunggu bis atau kereta sering kita lihat para calon penumpang berdiri sambil makan atau minum. Di warung jajan depan sekolah, anak-anak pun melakukan hal yang sama. Bahkan di resepsi pernikahan yang mengusung konsep standing party, panitia tidak menyediakan kursi meja dalam jumlah banyak. Akibatnya para tamu undangan pun makan dan minum sambil berdiri.
Yang paling ironis adalah saat kita, para guru, mengikuti pelatihan atau seminar yang biasaanya memakai hotel atau gedung pertemuan. Saat rehat kopi, peserta pelatihan akan berbondong menuju tempat kopi/ teh dan kudapan disediakan. Setelah itu, kebanyakan akan menikmati hidangan tersebut sambil berdiri. Ada yang sambil ngobrol, main ponsel, atau memandang pemandangan di luar jendela.
Bapak Ibu guru yang menjadi peserta pelatihan atau seminar tersebut mungkin lupa bahwa mereka adalah guru yang tentu saja segala perilakunya dicontoh oleh anak didiknya. Bila saat pertemuan santai semacam itu mereka tidak sungkan melakukan makan minum sambil berdiri, tidak menuntup kemungkinan saat mereka di sekolah juga melakukan hal yang sama.
Ada pepatah mengatakan guru kencing berdiri murid kencing berlari. Jika bapak ibu guru masih melakukan makan dan minum sambil berdiri, jangan salahkan mereka jika ada anak yang makan minum sambil berjalan atau berlari. karena satu teladan lebih baik daripada seribu kata-kata.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Iya, ya Pak. Rupanya, tanpa kita sadari, budaya asing sdh sedemikian kuat menyerang bangsa kita.
Apalagi pas kondangan. Pernah hajatan di gedung besar, disediakan tempat duduk segitu banyak, tetep sj orang milih berdiri. Sdh menjadi karakter rupanya.
Mungkin takut tdk kebagian di stand makanan yang lain Us heheh
Ada pelatihan sagusabu di cilacap, pak. Sdh daftar blm? bu titis sdh.
Tanggal pelaksanaannya berbarengan dengan koreksi bersama USBN di sekolah Us. Jd ngga bisa ikut
Bisa minta nomor WA pak
Nanti saya titipkan ke Lala nggih Us.
Betul pak Edi. Semoga kita selalu ingat untuk mengingatkan anak-anak di rumah Dan di sekolah. Salam literasi