By: Gismawarni

H2

Tubuh kurus Cemi terseok melangkah. Rasa sakit pada kakinya terasa semakin sakit. Cemi terus berjalan tanpa henti. Mencoba menepiskan sakit yang menghentak. Kian lama, langkahnya semakin pelan. Tubuhnya susah gemetar menahan sakit. Akhirnya Cemi menyerah dan kuat lagi bertahan. Sehingga pingsan tergeletak di pinggir jalan.

Entah berapa lama Cemi tergeletak. Perlahan Cemi membuka matanya. Tiba tiba wajah Cemi berubah pucat, bahkan dirinya merasa samgat takut karena tempat ini bwgitu asing baginya. Cemi berusaha untuk tenang walau banyak tanya dalam hatinya. Mencoba untuk mendengarkan sesuatu, tetapi tak ada satupun bunyi yang didengarnya. Sbil memohon dalam hatti srmoga ada yang menyelamatkannya dari tempat asing ini. Lala kelamaan Cemipun twrtidur kembali

Cemi terbangun mendengar duara ribut di luar sana. Sambil menyimak bunyi dari luar. Keringat dinhin membasahi seluruh tubuh Cemi diiringi gemetar menahan takut. Berusaha mengintip leluar dari celah dinding. Tubuhnya semakin mengggil melihat pisau yang belumuran darah. Cemi menvoba menyelamatkan diri. Perlahan memanjat jendela yang sedikit terbuka. Bruuk.. Cemi terjatuh tepat fi kaki sang pembawa pisau. Terlihat senyum puas pemegang pisau setelah tubuh tVemi terbujur bersama burung puyuh lainna