Kemah Budaya Smansa (Part-2)
Tantangan Hari ke-23
#TantanganGuruSiana
Kemah Budaya Smansa
(Part-2)
Tepat pukul 10.00 kegiatan sudah dimulai. Peserta kemah dan panitia semangat untuk mengikuti acara demi acara. Tampak pak Fitrozi yang menjadi narasumber sudah hadir, pembina Pramuka dan pengurus OSIS mempersiapkan diri untuk mengatur peserta. Sambil duduk di lapangan mereka pun asyik mendengarkan arahan yang bertemakan budaya melayu Belitung. Ada yang mengangguk pertanda mulai mengerti, ada juga yang masih penasaran dan kurang jelas kemudian bertanya kepada narasumber. Hampir Sembilan puluh menit acara pun selesai, tak lupa sebelum diakhiri pak Fitrozi pun menyarankan kepada generasi muda untuk tetap menggali dan mempertahankan budaya bangsa kita, karena kalau tidak bertumpu kepada generasi muda siapa lagi yang akan melestarikan budaya bangsa kita.
Panas terik tak menyurutkan mereka untuk melakukan kegiatan selanjutnya. Pada sore hari peserta kemah bersiap-siap untuk memasak di tendanya masing-masing. Ada yang meracik bumbu, ada yang memasak nasi, dll. Peralatan sudah mereka bawa dari rumah, sesuai dengan arahan kakak pembinanya untuk membawa apa yang mereka butuhkan. Senang melihat mereka bekerja dan berkoordinasi satu sama lain. Magrib pun tiba, peserta menyiapkan diri untuk sholat Magrib berjamaah. Setelah sholat mereka pun makan malam yang dimasak tadi sore. Rasa pun beragam ada yang memasak terlalu pedas, lupa memberi garam, dan ada pula yang menanak nasi kurang matang. Mungkin, ini adalah kali pertama mereka memasak sendiri tanpa campur tangan dari orang tuanya.
Pada hari kedua berkemah, peserta diwajibkan bangun jam 03.00 pagi untuk menjalankan sholat Tahajud dilanjutkan dengan sholat subuh. Sambil menunggu solat subuh diselipkan wejangan dari pak Syarufuddin agar kita selalu menjaga sholat dan menaati perintah orang tua kita agar bisa selamat dunia dan akhirat. Setelah itu kegiatannya adalah senam pagi dan dilanjutkan dengan apel untuk persiapan jelajah alam. Saat jelajah alam tidak semua peserta yang ikut, dikarenakan cuaca hari itu panas terik. Peserta pun tidak lengkap, ada yang sakit sehingga tidak semua bisa melakukan jelajah alam. Saat perjalanan dimulai dan memasuki area perbukitan yang masih benar-benar alami, mereka pun kembali bersemangat. Disuguhi dengan pemandangan yang indah di kiri kanan banyak pepohonan besar, sungai-sungai tampak mulai kering karena waktu itu musim kemarau panjang. Susur sungai pun dimulai, kedalaman masih tingkat aman hanya setinggi lutut orang dewasa saja. Basah kuyup pakaian mereka, namun tetap mereka jalankan. Tak lama kemudian mereka sudah sampai di perkemahan.
Peserta kemah membersihkan diri, dan berisitirahat sebentar karena nanti malam akan ada acara api unggun dan dilanjutkan dengan pentas seni. Acara api unggun dipandu oleh anggota pramuka sekolah. Aktivitas ini merupakan wadah penyemangat kegiatan kepramukaan. Pembina pramuka memberikan arahan kepada peserta kemah agar tetap menjaga kekompakan kelompoknya. Acara terakhir dan menjadi penutup malam itu adalah pentas seni. Masing-masing kelompok uji kebolehan dan menunjukkan kemampuannya. Semua anak bergembira walaupun sedikit kelelahan. Setelah acara tersebut mereka kembali ke tenda masing-masing.
Terima kasih kepada pembaca, selanjutnya masih ada kelanjutan di part-3
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar