Cemandi Sidoarjo
Iya aku masih ingat , sebuah desa yang bernama Cemandi yang terletak di Sidoarjo. Kamu berkata " aku selalu ke rumah kakek dan nenek disana". Aku berfikir menyenangkan punya keluarga seperti itu F, terutama aku melihat dalam keluargaku dimana aku seorang sulung dari tiga bersaudara yang harus belajar keras agar dapat menjadi tauladan bagi adik - adikku. Aku pernah berkata " kenapa kamu tidak belajar F, untuk meraih indeks prestasi yang baik "
Kamu hanya menjawab " Aku kalau terjadwa nggak bisa kak, aku suka belajar kalau lagi suka aja, nggak kayak kakak yang indeks prestasinya sempurna "
Aku merasa tersindir F, memang aku suka belajar, bahkan sebagian waktuku untuk belajar hingga mendapat indeks prestasi empat koma nol ditambah aku menjadi tempat bertanya teman - teman di sekolah menengah dan di kampus. Namun, aku hanya ingin kamu belajar " Coba balajar dulu F dan paksakan supaya suka belajar " kataku
"Ah, nanti aku malah malas belajar kak" balasmu dengan nada jengkel
Mungkin aku salah F, karena hidup mengajariku dengan keras, orangtuaku bekerja dari kecil dan aku pernah mengalami gegar budaya ketika pertama kali pindah dari NTT ke Jawa
Mengatasi kebodohanku dengan belajar keras hingga aku bisa memerangi kebodohanku" kataku masih membujuk
Balasmu sengit " kakak kok maksa !
Aku hanya diam sejak saat itu aku tenggelam dalam buku , jurnal dan diskusi dengan dosen - dosenku
Aku tidak pernah menghubungimu melalui telepon atau menemuimu di rumahmu
Iya, menemuimu di rumahmu aku bertemu mamamu , dia berkata " F sedang latihan menyupir mobil mas , ini buku titipan F yang mas pinjamkan"
Terimakasih Tante " balasku dan aku langsung pulang ke rumah
Beberapa hari setelah itu aku menghardikmu dengan sangat keras , hingga aku lupa bahwa aku tidak terkendali
Setelah itu tidak ada komunikasi lagi,
Beberapa Minggu kemudian
Kak, jangan bilang gitu ya, aku masih menghormati kakak
Kalau orang lain sudah aku blokir
Aku menghormati kakak
Iya , aku tahu F banyak kontak laki - laki yang mendekatimu kontaknya kamu blokir
Aku bersyukur tidak mengalami itu
Mungkin karena aku pintar ( batinku) , namun aku meralat mungkin ada simpati kecil darimu
Saat itu, hubungan kita agak renggang aku konsentrasi studi dan kamu entah aku tidak tahu
Mungkin , sedang minum teh hangat di Malang
Buku Zaratrusta karya Nietzche sudah selesai aku baca aku taruh di rak disamping buku pengarang tidak pernah mati
Kulihat buku - buku di rak, masih banyak yang masih akan aku jamah
Dan sambil berfikir sedang apa kamu di Malang kota dingin pada malam harinya yang setiap saat aku rindukan yaitu toko buku bekas yang bernama Wilis dan mahasiswi kampus swasta Islam terkenal bernama F.
Ditulis di ruang perpustakaan pribadi yang dipenuhi buku sosial , filsafat , sastra, sejarah , dan ilmu - ilmu jiwa.
Sayonara,
Gratia Wing Artha
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar