Aceh, negeri di ujung pulau sumatra. Di kenal dengan negei seribu mesjid dan seribu warung kopi.

Masyakat yg identik dgn minum kopi dengan kualitas kopi arabika yg di kenal dunia. Sangat mydah di dapatkan di aceh, apalagi dengan khas kopi espresso yg kaya akan rasa.

Mau kopi enak datangla keaceh dengan suguhan keu yg enak dan bermacam kuliner yg khas ala negeri serambi mekah. Dan kehalalan makanan dan minuman yang di utamakan oleh sang penjual.

Tidak kalah menariknya di setiap warung kopi di aceh di sediakan Wi-Fi selama dua puluh empat jam. Bisa duduk berjam jam. Makin larut malam makin banyak anak muda nongkrong di warung kopi.

Literasi digital di aceh semskin maju dengan tersedianya Wi-Fi di setiap warung kopi baik dikota maupun di desa. Seirang pengusaha warung kopi di aceh untuk membuka usaha ini membutuhkan biaya yg sangat besar, dimana pelayanannya harus mewah, kalau tidak tak akan laku.

Apa kalimat pertama yg keluar dari mulut sang penikmat kopi pada pelayan? Tentunya paswotnya apa tanya sang penikmat kopi, baru kata kata selanjutnya yg ditanyakan adalah mau kopi pancong, sanger, kopi susu, espresso atau teh hijau, banyak menu lainya.

Kue pun sangat berkelas, mahal bukan ukuran yg penting enak. Tidak ketinggslan mie aceh yg cukup lezat.

Tentu apa yg penulis sampaikan ini belum tentu ada di daerah lain, kalaupun ada pasti berbeda dari segalanya.